REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama Suryadharma Ali meresmikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya sesuai peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2013, Rabu (4/12) petang.
"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan peralihan status IAIN menjadi UIN pada 1 Oktober 2013," kata Suryadharma Ali pada peresmian perubahan status tersebut.
Rencananya peresmian dilaksanakan Rabu pagi, tetapi karena kesibukannya mendampingi Presiden SBY di Madura, maka baru dapat dilaksanakan sore. Alasan itu itu ia minta maaf.
Hadir pada acara itu Wagub Jatim Syafullah Yusuf atau Gus Ipul, Dirjen Pendis Nur Syam, Rektor IAIN Sunan Ampel Abd A'la, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sudjak, dan Konjen Jepang di Surabaya.
Menag mengatakan perubahan status merupakan kebutuhan mengingat animo untuk belajar di perguruan tinggi Islam kini makin tinggi. Setiap tahun yang terserap hanya 80 ribu, sementara yang mendaftar di atas 250 ribu tiap tahun. Kemenag akan mendorong terus peningkatan kualitas pendidikan Islam.
Ia berharap UIN Sunan Ampel ke depan dapat menjadi universitas berskala internasional. Di Indonesia ada dua univeristas Islam yang diprioritaskan menjadi universitas berskala internasional, yaitu UIN Sunan Malik Ibrahim Malang dan UIN Hidayatullah Ciputat Tangerang, Banten.
Alasannya kedua universitas itu selain sudah banyak memiliki mahasiswa asing, dari 28 negara Islam, juga sudah menunjukkan kualitasnya di dunia.