Ahad 15 Dec 2013 22:17 WIB

Intelektual Muslim Bangun Kesejahteraan

Rep: heri purwata/ Red: Damanhuri Zuhri
UII
UII

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Intelektual Muslim muda harus menjadi faktor dominan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Mereka dituntut mampu membuka kesempatan bagi orang lain untuk maju. Bukan sebaliknya, sebagai penghambat kebangkitan umat Islam.

‘’Intelektual Muslim pekerjaannya bukan menenteng ijazah masuk ke perusahaan satu ke perusahaan lain untuk mencari pekerjaan. Tetapi, justru menciptakan pekerjaan," kata Ahmad Ni'am Salim.

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair tersebut mengungkapkan hal itu ketika memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis (12/12).

Kuliah umum dengan tema Islam dan ke-Indonesiaan ini diikuti mahasiswa dan dosen FIAI UII. Acara tersebut bertujuan meningkatkan motivasi bagi mahasiswa baru untuk meraih prestasi tinggi.

''Jadi, mereka bisa menjadi intelektual Muslim yang mumpuni. Mereka teguh dengan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,'' jelasnya.

Menurut Wakil Dekan FIAI UII Nanang Nuryanta, kuliah ini menghadirkan duta besar untuk memperkuat rencana pembukaan kelas internasional di bidang hukum Islam. Wilayah Aljazair, jelas dia, merupakan salah satu pusat perkembangan Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement