REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, memang sudah seharusnya Ospek dihapuskan dari seluruh kampus di Indonesia. Ini merupakan kisah klasik, kalau Ospek makan banyak korban.
"Sejak saya menjadi Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), saya sudah menghapuskan ospek di sejak 2006. Sebab Ospek malah banyak negatifnya, jadi ajang balas dendam," kata Idrus, Senin, (16/12).
Memang, Idrus menerangkan, Ospek itu seolah kemasannya bagus. Namun ujung-ujungnya mahasiswa senior selalu lupa kontrol diri, korban Ospek itu bukan hanya mahasiswa ITN, sudah banyak mahasiswa di Makassar yang mati karena diospek.
"Makanya saya sangat setuju kalau Ospek ditiadakan. Lalu diganti dengan kegiatan yang bermanfaat seperti pengkaderan yang ada kegiatan akademiknya atau pergi ke pesantren beberapa hari," kata Idrus.
Terkait perlu tidaknya kampus dihukum, Idrus mengatakan, sebenarnya kampus tidak perlu dihukum, cukup mahasiswanya saja yang melakukan kekerasan dihukum, dikeluarkan dari kampus. Sebab terkada Ospek itu berjalan tanpa izin kampus.