Rabu 18 Dec 2013 10:51 WIB

Peneliti PLTA Asal Indonesia Raih Doktor di Inggris

Pembangkit listrik tenaga air
Pembangkit listrik tenaga air

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peneliti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) "Skala Piko" asal Indonesia, Esti Mardiani-Euers, menyelesaikan program doktor dan meraih gelar PhD di Lancaster University, Inggris.

"Esti Mardiani-Euers yang diwisuda dengan fokus penelitian 'Low Head Hydro Power' itu dihadiri Deputy Chief of Mission KBRI London, Harry RJ Kandou, dan Atase Pendidikan, Prof TA Fauzi Soelaiman," kata Haikal Bekti Anggoro BA (Hons), Entrepreneurship (with Management) Student Lancaster University Management School, kepada Antara London, Rabu.

Dalam usianya yang sudah cukup berumur, Esti Mardiani-Euers, berharap risetnya kelak bisa dilanjutkan di Indonesia supaya bisa menciptakan teknologi yang benar-benar dapat diterapkan di daerah terpencil di Indonesia.

"Saya berharap di Indonesia terdapat fasilitas dan pendanaan yang mampu mendukung penelitian saya ini, supaya teknologi ini kelak benar-benar bisa dipakai untuk memajukan daerah terpencil," ujar Esti Mardiani-Euers.

Sistem "Low Head Hydro Power" yang diteliti Esti berbeda dengan sistem pembangkit listrik tenaga air konvensional, sebab sistem konvensional cenderung membutuhkan sungai yang dalam dan besar, sedangkan sistem ala Esti dapat digunakan di sungai ukuran kecil, sehingga bisa diterapkan di berbagai daerah pelosok.

Untuk menjalankan sistem pembangkit listrik tersebut, persyaratan yang dibutuhkan hanyalah adanya perbedaan muka air, baik berupa terjunan ataupun bendungan yang optimalnya berukuran 2m ke atas.

Berbeda dengan sistem konvensional dengan turbin air berukuran besar yang diletakkan di dalam sungai untuk memanfaatkan arus sungai, maka sistem "low head hydro power" ini menggunakan pipa (siphon) di atas air yang mengalirkan air dari hulu (muka air yang tinggi) ke hilir (muka air yang rendah).

Menurut Esti, dengan sistem yang terletak di atas permukaan air, dibandingkan sistem konvensional yang di dalam air, perawatan akan jauh lebih mudah dan murah apabila terjadi kerusakan, begitu juga dengan "capital cost"-nya.

Perbedaan lain yang unik adalah penggunaan turbin udara, bukan turbin air seperti sistem konvensional. Dalam pipa (siphon), udara akan diinjeksi ke dalam aliran air. Udara yang terbawa oleh aliran deras air dalam pipa inilah yang memutar turbin udara, mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Penggunaan aerator (pemberi udara) ini juga membuat kualitas air lebih baik.

Lancaster University merupakan salah satu universitas terbaik di Inggris dengan reputasi internasional yang pernah menganugerahi Nelson Mandela dengan gelar Doctor Honoris Causa pada tahun 1984 saat Madiba berada di penjara Robben Island atas berbagai perjuangannya menolak politik Apartheid.

Lancaster University juga terlibat dalam penelitian di CERN yang meraih Nobel tahun ini mengenai partikel Higgs Boson. (ZG)

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement