Senin 23 Dec 2013 06:30 WIB
Peluncuran Buku

Saatnya Pemuda Bangkit dan Berkarya

Taufan (depan, berbatik) dan William (depan, baju merah) bersama dekan, dosen LSPR dan para inspirator penyumbang tulisan di buku 'Proud and Rise'.
Taufan (depan, berbatik) dan William (depan, baju merah) bersama dekan, dosen LSPR dan para inspirator penyumbang tulisan di buku 'Proud and Rise'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil dekan London School of Public Relation (LSPR), Taufan Akbari, bersama William Lautama (co-witer), alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, meluncurkan buku berjudul “Proud and Rise” di kampus LSPR, Jakarta, Jumat (20/12).

Menurut Taufan, makna dari Proud and Rise adalah bahwa kita tidak akan pernah bangkit kalau tidak bangga terhadap diri sendiri dan  lingkungan sekitar. 

“Kenapa bisa bangkit, karena melihat hal yang kurang dari diri kita dan orang sekitar kita,” ujar Taufan, saat sesi talkshow bedah buku tersebut yang dimoderatori Asep Kambali, ketua Komunitas Historia Indonesia (KHI).

Menurut Taufan, salah satu bukunya chapter atau bab yang favorit dalam buku ini adalah chapter dua, yakni fenomena anak muda sudah mulai diberikan kesempatan di perusahaan atau organisasi. Karena, kata dia, pada zaman dahulu untuk mendapatkan jabatan yang tinggi harus membutuhkan waktu yang lama.

"Tapi, kini kan berbeda. Untuk meraih jabatan, maka bergantung kemampuan seseorang, bukan faktor usia," jelas Taufan, yang masih muda namun sudah menjabat wakil dekan LSPR.

Selanjutnya, kata Taufan, bab yang lain adalah membicarakan masalah pentingnya generasi terdidik. Menurut dia, bagaimana kita bisa melakukan sesutu yang besar bila kita tidak bisa melakukan hal yang besar buat kita. “Level besar dalam diri kita tersebut adalah dalam hal pendidikan,” jelas Taufan.

William menambahkan buku ini hadir di tengah maraknya euforia dan bangkitnya semangat para pemuda Indonesia, untuk berbuat sesuatu demi perubahan yang lebih baik untuk bangsa ini. Hadirnya buku ini, kata dia, tidak bermaksud mengajari bahkan menggurui.

Penulis hanya berusaha untuk memberi inspirasi melalui setapak prestasi demi negeri yang bisa berdiri di atas kaki sendiri. Agar para pemuda pemudi bisa unjuk gigi meraih prestasi bagi Ibu Pertiwi dengan penuh energi dan sepenuh hati.

"Pemuda adalah sejarah. Anak muda adalah tambang emas yang dimiliki oleh setiap negara," katanya. Momentum masa muda itu jauh lebih berharga dari seluruh bongkahan emas yang tertanam di negeri ini.

"Buatlah diri bernilai melalui usaha dan kerja keras, memang hidup ini adalah pilihan, termasuk pilihan untuk menjadi "pemenang" atau "pecundang". Sudah siapkah kamu bercerita pada anak cucumu kelak tentang apa usaha yang sudah kamu perbuat bagi bangsa ini kelak? Apa saja sumbangsih ilmu yang kamu berikan sebagai kaum intelektual dan terpelajar kepada bangsa ini? Bangkit! Ukir sejarahmu… cetak prestasi mudamu dengan karya yang keren nan inspiratif!", jelasnya.

Buku ini terdiri atas 6 Chapter , 6 Peraturan Inti, Deklarasi 6 Sumpah Generasi Muda Nusantara, dan 6 paket pesan inspirasi dari para sahabat Inspirator negeri yang  semuanya langsung diberikan kepada penulis. Selamat membaca dan Selamat  menginspirasi! n ed: zaky al hamzah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement