REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rektor Universitas Airlangga (Unair) Fasichul Lisan menyesalkan pernyataan panitia Konvensi Rakyat yang menyebutkan acara itu dipindahkan karena intervensi Mendikbud Mohammad Nuh. “Tidak benar yang disampaikan panitia itu,” tegas Fasichul kepada Republika, Sabtu (4/1).
Menurut Fasichul, pihaknya tak pernah menerima adanya edaran yang melarang debat itu. Menurutnya, pernyataan itu justru sangat merugikan Unair. “Kami memang berharap Unair ini selalu terjaga dari intervensi politik apa pun. Dan Unair tidak pernah terlibat dalam dukung mendukung kelompok atau parpol tertentu,” ujarnya.
Mengenai debat bakal capres Konvensi Rakyat, dirinya mempersilakan penyelenggaraan itu selama hal tersebut bertujuan baik bagi pengembangan dunia keilmuan.
Debat kandidat calon presiden melalui Konvensi Rakyat ini rencananya diikuti tujuh bakal capres. Ketujuh bakal capres itu adalah Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Sofyan Siregar, Isran Noor, Ricky Sutanto, Anni Iwasaki, dan Toni Ardy. Ketujuh orang ini dianggap memenuhi kriteria setelah diseleksi dari 25 orang yang mendaftar. Rencananya, peserta konvensi ini akan mengawali debat publik di Surabaya pada Ahad (5/1) ini.
Sebelumnya, Panitia Komite Capres Konvensi Rakyat, Rommi Fibri, Jumat (3/1) mengatakan, pemindahan itu dilakukan karena Mendikbud Mohammad Nuh melarang Unair dan Universitas Sumatra Utara (USU) Medan sebagai tempat penyelenggaraan debat publik konvensi itu.
Karena larangan itu, pihaknya memindahkan debat bakal calon presiden (capres) dari Unair ke sebuah hotel di Surabaya.