REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemilihan rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang semula dijadwalkan Selasa (14/1), mengalami perubahan beberapa kali. Humas Unsoed Endang Istanti menyatakan, mengingat tanggal 14 Januari hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Awalnya panitia pemilihan memajukan jadwal pemilihan tersebut pada Senin (13/1).
"Namun jadwal tersebut kemudian juga mengalami perubahan, karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang rencananya akan hadir pada acara pemilihan tersebut, tidak bisa hadir karena kesibukannya," jelas Endang. Karena itu, pemilihan rektor kemudian diundur pada Senin (20/1) pekan berikutnya.
Endang menyebutkan, berdasarkan informasi yang dia peroleh dari panitia pemilihan, acara pemilihan rektor Unsoed kali ini memang akan dihadiri langsung oleh Mendikbud Muhammad Nuh. Tidak diwakilkan pada pejabat Dirjen Dikti. "Rencananya memang beliau akan hadir sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, sekretaris panitia pemilihan rektor Unsoed, Prf Dr Paulus Israwan, menyebutkan bahwa sesuai dengan Peraturan Mendikbud, pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) memang melibatkan Mendikbud. Dalam hal ini hak suara tidak hanya dimiliki oleh anggota senat PTN setempat. Namun Mendikbud juga memiliki hak suara.
Bahkan jumlah suara yang dimiliki Mendikbud cukup besar, sehingga akan sangat menentukan hasil perolehan suara dari masing-masing calon rektor. ''Dalam hal ini, suara yang dimiliki Mendikbud mencapai 35 persen, dan senat sebanyak 65 persen," jelasnya.
saat ini sudah terpilih tiga calon rektor yang terpilih dari proses penyaringan Kamis (19/12). Ketiga calon rektor yang akan bersaing memperebutkan suara tersebut, terdiri dari Prof Dr Mas Yedi Sumaryadi yang saat ini menjabat sebagai rektor incumbent, mantan dekan Fakultas Ekonomi Dr Hariyadi dan Dekan Fakultas Pertanian Dr Achmad Iqbal.