REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh meminta agar para mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) untuk menghentikan polemik terkait pengangkatan Dr Aksan Jalaluddin sebagai rektor.
"Penegrian Unsulbar itu berdasarkan keputusan presiden dan pengangkatan rektor berdasarkan keputusan Mendikbud. Jadi mari kita amankan kebijakan tersebut tanpa harus membuat konflik," kata gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, pengangkatan Rektor Unsulbar harus dijaga karena pejabat yang ditunjuk juga putra terbaik kelahiran Majene.
"Rektor bukan orang dari kota Batam maupun dari Jawa dan itu orang Majene. Saya inginkan masyarakat Majene tetap bersatu mendukung keputusan pemerintah pusat," katanya.
Jika kebijakan pusat dirongrong kata dia, maka yang rugi daerah sendiri dan bahkan jadi bahan tertawaan masyarakat luar. "Kita sudah berjuang menegrikan Unsulbar. Perjuangan itu jangan dinodai karena kepentingan oknum tertentu," kata Anwar yang juga ketua Yapisbar ini.
Ia mengatakan, aksi demonstrasi menolak Aksan Jalaluddin sebagai Rektor Unsulbar yang baru karena ada sebagian tetap menginginkan Prof Dr Muin Liwa sebagai rektornya.
Gubernur dua periode ini menyampaikan, ketegangan di Unsulbar segera diakhiri dan mahasiswa juga mau menerima Aksan Jalaluddin sebagai rektornya dan tidak lagi melakukan aksi demonstrasi yang akan menghambat aktivitas perkuliahan di Unsulbar.