REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terpilihnya Dwia Aries Tina Pulubuhu sebagai Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar, memunculkan sejumlah reaksi. Salah satunya, karena rektor Unhas kali ini adalah seorang perempuan.
Mahasiswa di Makassar, termasuk Unhas, selama ini terkenal sebagai mahasiswa yang mudah ‘panas’ saat menggelar aksi demonstrasi terkait isu-isu tertentu. Begitu pula, Unhas memiliki catatan panjang sebagai kampus yang mahasiswanya sering tawuran antarfakultas.
Sanggupkah Dwia menangani persoalan tawuran mahasiswa nantinya? Rektor Unhas sebelumnya, Prof Dr dr Idrus Paturusi, yakini Dwia mampu menangani masalah itu. Sebagai seorang sosiolog, Idrus menilai rektor perempuan akan memiliki cara dan pendekatan yang mungkin berbeda dengan pemimpin sebelumnya. ‘’Dia seorang ibu, seorang sosiolog pula, pasti punya nilai plus,’’ ujar Idrus saat dihubungi Senin (27/1).
Idrus mengatakan, mengakui banyak yang mempertanyakan kemampuan Dwia, memimpin kampus Unhas yang terkenal ‘keras’ di wilayah timur. Namun Idrus meyakini, Dwia memiliki kemampuan melakukan pendekatan terhadap mahasiswa. Bahkan kata dia, bisa jadi, akan lebih baik penanganannya. ‘’Beliau sudah tahu tantangan itu,’’ ujar Idrus.