REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, menjadi tuan rumah pelaksanaan Simposium Agenda Pembangunan Global dari Millenium Development Goals (MDGs) menuju agenda Pembangunan Global Pasca 2015 di Kampus Limau Manis Unand Padang.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan simposium ini merupakan yang pertama digelar tahun ini, dan Unand mendapat kepercayaan penuh dari Kemenlu RI. Dalam simposium ini akan membahas hasil evaluasi dari MDGs yang telah dimulai sejak tahun 2000 lalu pada pertemuan negara-negara dalam Milenium Summit.
Selama rentang tahun 2000 hingga 2013 lalu, terdapat negara yang telah berhasil dalam melakukan MDGs dan juga gagal. Indonesia dalam hal ini termasuk negara yang tidak bisa dikatakan maju atau mundur dalam melaksanakan MDGs tepatnya istilah "On The Track".
"Dari hasil MDGs ini nantinya menjadi pertimbangan untuk menghadapi agenda lain yang mulai berjalan pada 2015 yakni pembangunan berkelanjutan global," kata Werry.
Beberapa persoalan lain yang akan menjadi pembahasan dalam kegiatan simposium ini yakni upaya dalam mengatasi krisis dunia dan perubahan iklim. Seperti halnya krisis pangan, air dan energi yang sejauh ini telah mengancam keberlangsungan kehidupan.
Para akademisi dan mahasiswa yang hadir akan memberikan pandangan serta masukan untuk mengatasi masalah krisis dunia ini. Di samping tentunya dapat mengambil manfaat untuk segera mempersiapkan diri menghadapi persaingan global dan berdaya saing tinggi nantinya.
Sementara itu Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kemenlu RI Toferry P Soetikno mengatakan, bahwa Relevansi pencapaian MDGs sejauh ini mendekatkan diri pada agenda pembangunan global menjadi lebih fokus.
Selain itu juga memastikan adanya sinergi ketiga dimensi pembangunan yakni dalam bidang Ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Melakukan penyetaraan antara tujuan secara global dengan target nasional dalam pemerataan pembangunan.