REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Minat siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendaftarkan diri pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 masih minim. Untuk Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) baru 59.635 orang.
Demikian dikatakan Wakil Rektor I UIN Suka, Sekar Ayu Aryani yang didampingi Kepala Humas UNY, Anwar Efendi; dan Direktur Akademik UGM, Sri Peni Wastutiningsih kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (18/3). Sekar mengharapkan waktu pendaftaran yang tinggal dua pekan diharapkan bisa dimanfaatkan para calon mahasiswa.
"Untuk nasional, dari 1,4 juta calon lulusan yang mendaftar SNMPTN baru 365 ribu sehingga masih 30 persen dari target. Padahal targetnya satu juta pendaftar," kata Sekar di Kampus UIN Suka Yogyakarta.
Dijelaskan Sekar, hingga Selasa (18/3) pukul 09.00, jumlah pendaftar ke UIN Suka sebanyak 6.661. Daya tampung UIN Suka pada SNMPTN 2014 sebanyak 3.353 orang. Jumlah tersebut dialokasikan pada SNMPTN 1.669, SBMPTN sebanyak 1.008, SPAN-PTAIN 167, UM-PTAIN 179 dan ujian regular UIN Suka sebanyak 330.
Sedangkan untuk Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penerimaan mahasiswa baru sarjana regular 2014 sebanyak 6.606 orang. Jumlah tersebut dialokasikan dalam tiga jalur penerimaan yaitu SNMPTN sebanyak 3.316 orang, SBMPTN sebanyak 2.033 dam ujian mandiri UTM sebanyak 1.257 orang. Hingga Senin (17/3) pukul 20.25 jumlah pendaftar yang memilih UTM sebanyak 29.766, sedangkan Bidikmisi 2.529 orang.
Sementara jumlah pendaftar yang memilih Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) hingga Selasa (18/3) hingga pukul 09.00 WIB sebanyak 20.786 orang. Perinciannya, UNY sebagai pulihan pertama sebanyak 8.585 orang dan pilihan kedua 12.204 orang. Sedang asal daerah dari Jawa Tengah (8.257), DIY (3.740), Jawa Barat (2.045), Jawa Timur (1.452), Lampung (675), Sumatera Selatan (604), dan Nusa Tenggara Barat (571).
Menurut Anwar Efendi, penurunan disebabkan persyaratan difabel sehingga banyak siswa yang belum mendaftar. Untuk menghilangkan keraguan, pihaknya sudah merevisi persyaratan pendaftaran khususnya bagi difabel. “Pihak UNY sudah merevisi di laman SNMPTN. Ada Prodi tertentu ang mencantumkan persyaratan ketunaan sesuai dengan karakteristik Prodi yang bersangkutan,” kata Anwar.
Selain itu, lanjut Anwar, persyaratan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus sebidang dengan Prodi yang dipilih di UNY juga menjadi kendala belum banyaknya pendaftar di SNMPTN. Kemudian para calon mahasiswa sudah lebih rasional, karena persaingan nasional sehingga mereka merasa pesimistis untuk mendaftar SNMPTN.
“Untuk meningkatkan jumlah pendaftar, Humas UNY, UGM dan UIN Suka berupaya maksimal untuk menginformasikan melalui berbagai cara melalui media massa dan telepon langsung agar pihak sekolah mengingatkan para siswanya untuk segera mendaftar SNMPTN,” kata Anwar.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, para pendaftar menggunakan hari-hari terakhir. Sehingga hal ini menyebabkan internet crowded dan mengakibatkan internet susah diakses. “Hal ini justru merugikan siswa itu sendiri,” katanya