REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Mahasiswa dididik jadi kader dakwah.
BOGOR -- Universitas Djuanda (Unida) Bogor bertekad membangun civitas akademika yang beriman, bertakwa dan bertauhid.
Sebagai universitas yang bervisi Islami, Unida menerjemahkan dengan berbagai kegiatan yang mendukung mahasiswa, dosen dan pegawai untuk mencapai karakter tauhid.
Salah satu jalan mencapai visi itu adalah dibentuk Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid (LP2T) Universitas Djuanda Bogor (Unida). LP2T Unida secara rutin menggelar berbagai kegiatan keagamaan setiap pekannya.
Enam kegiatan yang rutin dilakukan LP2T Unida antara lain Majelis Tasbih, Majelis Dhuha, Khatmil Alquran, kuliah ringkas, kuliah kitab Kuning dan pembinaan tahfidz dan tahsin.
Direktur LP2T Unida, Amir Mahruddin mengatakan kegiatan keagamaan menjadi kegiatan utama menuju cita-cita kampus bertauhid.
“Kegiatan kami tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa juga bagi dosen Unida untuk meningkatkan wawasan ketauhidan,” ungkap Amir.
Kegiatan Majelis Tasbih misalnya, merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap Jumat pukul 07.00-09.00 WIB. Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa dan pegawai Unida dengan pemateri dosen dengan materi beragam.
Diantaranya tauhid, akhlak, fikih ibadah, fikih muamalah, tasawuf, ilmu kesehatan, manajemen sumberdaya insani berbasis tauhid dan kepemimpinan berbasis tauhid.
Kegiatan lainnya adalah Majelis Dhuha. Kajian ini diisi dengan kajian ketauhidan dan Shalat Dhuha bersama yang rutin dilakukan satu bulan sekali di pekan kedua. Pada Maret ini, Majlis Dhuha diadakan Jumat (14/3) lalu dipimpin Habib Utsman bin Yahya.
“Majelis Dhuha bertujuan agar dosen dan mahasiswa lebih mendekatkan diri pada Allah SWT melalui amaliah ibadah,” ujarnya.
Selain itu juga Majelis Dhuha bertujuan agar dapat mengetuk pintu rezeki yang berlimpah dengan shalat dan zikir Dhuha.
Kegiatan ketiga yang diselenggarakan LP2T Unida yaitu Khatmil Alquran. Kegiatan ini biasanya dihadiri pegawai universitas dan mahasiswa Unida. Kegiatan membaca Alquran ini selalu diselenggarakan setiap Kamis sore ba'da Ashar.
“Kegiatan Khatmil Alquran saya sendiri yang memimpin,” ujar Amir. Amir berharap dengan rutin membaca Alquran baik pegawai dan mahasiswa dapat membiasakan diri dan selalu mencintai Alquran sebagai pedoman hidup.
Membaca Alquran juga dapat berfungsi sebagai alat untuk membina karakter mahasiswa agar memiliki jiwa disiplin dalam melaksankan tugas dan tanggung jawab. “Membaca Alquran memberikan ketenangan kalbu bagi setiap orang yang membacanya,” ungkapnya.
Kajian rutin bagi mahasiswa dan warga kampus bertauhid ini dilakukan setiap Senin-Kamis ba'da zhuhur. Berbeda dari kajian lain, dalam kajian ringkas ini selain dosen, mahasiswa pun diberikan kesempatan menjadi pemateri.
Biasanya pemateri dari mahasiswa berasal dari Pendidikan Kader Dakwah (PKD) Unida. “Kajian ringkas ini merupakan bentuk sarana intropeksi diri menjadi pribadi yang lebih baik,”ujarnya.
Mahasiswa PKD juga biasanya mengikuti kegiatan kajian kitab kuning. Kegiatan ini diselenggarakan setiap Senin-Kamis setelah kuliah ringkas.
Pemateri dalam kajian kitab kuning selalu berganti. Setiap Senin diisi Muhammad Khoirudin mengenai konsep belajar dan menuntut ilmu, Selasa diisi Amir Mahrudin mengenai akhlak dan tasawuf.
Sedangkan tiap Rabu diisi dengan materi Tauhid oleh Fachrur Razi Amir. Setiap Kamis Radif Khotamirrusli mengisi kajian kitab kuning dengan materi fikih dan hadis.
Kegiatan keagamaan yang rutin diselenggarakan adalah pembinaan tahfidz dan tahsin Alquran. Selain membaca, mahasiswa perlu meningkatkan pemahaman Alquran dan menghafalkan ayat-ayatnya.
Kegiatan tahsin dan tahfidz untuk mahasiswa pun digelar setiap Senin-Jumat setiap ba'da shalat shubuh dan maghrib.