Kamis 03 Apr 2014 09:31 WIB

Lembaga Kursus Diminta Tingkatkan Mutu

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Julkifli Marbun
Kursus bahasa Inggris/ilustrasi
Foto: ces-schools.com
Kursus bahasa Inggris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi mengatakan, untuk meningkatkan mutu lembaga kursus Ditjen PAUDNI menyelenggarakan Program  Revitalisasi Sarana Kursus dan Pelatihan  guna meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pembelajaran.

"Diharapkan  lembaga nonformal  mampu meningkatkan mutu proses pembelajaran dan lulusannya agar terserap di Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)  juga dituntut untuk lebih profesional dalam memberikan layanan  pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi," kata Lydia di Jakarta, Rabu, (2/4).

Menghadapi perdagangan bebas kawasan ASEAN yang  berlaku 2015, ujar Lydia,  program penyelarasan lembaga kursus  harus dilakukan. Lembaga kursus harus bisa mengantarkan peserta didiknya mampu bersaing menghadapi  para lulusan dari negara lain yang akan membanjiri pasar kerja di Indonesia.

 

Tahun 2015, terang Lydia, Indonesia  menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), hal ini berarti tenaga kerja Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN. Sehingga untuk meningkatkan profesionalisme, peserta didik kursus dan pelatihan harus ikut serta uji kompetensi guna mengetahui tingkat keterampilan yang dimiliki.

Lembaga kursus yang dibantu  melalui  Program  Revitalisasi Sarana Kursus dan Pelatihan, lanjut Lydia, sebanyak  18.532. Lembaga ini terdiri dari  69 jenis lembaga kursus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement