REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Keunggulan teknologi hemat energi yang dikembangkan ITS melalui beberapa karya terus diuji. Di antaranya ditunjukkan lewat karya dua mobil listrik yang diberi nama Ezzy I dan Ezzy II.
Untuk lebih menguji kekuatan kedua mobil listrik kebanggaan ITS tersebut, rencananya akan dilakukan Tour de Java dari Jakarta menuju Surabaya pada tanggal 2 – 6 Mei 2014 mendatang.
Event akbar Tour de Java secara resmi di-launching oleh Rektor ITS di halaman Rektorat ITS, Jumat (25/4) lalu. Perjalanan keliling Pulau Jawa oleh kedua mobil hasil pengembangan program Mobil Listrik Nasional (Molina) tersebut juga ditujukan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Rencananya, pemberangkatan Tour de Java dari Jakarta akan dilakukan oleh Mendikbud Muhammad Nuh pada Jumat (2/5) mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, rute yang ditempuh pun mencapai lebih dari 800 km, yaitu mulai dari Jakarta – Bandung – Tasikmalaya – Purwokerto – Yogyakarta – Madiun – Surabaya. Mobil diperkirakan tiba di Surabaya pada Selasa (6/5) mendatang. Tim sedianya akan disambut oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Tugu Pahlawan Surabaya.
Rektor ITS, Tri Yogi Yuwono menyatakan kebanggaannya atas hasil karya para mahasiswa ITS ini. “Dari lima perguruan tinggi yang diamanahi mengembangkan mobil hemat energi, hanya ITS yang mampu merealisasikannya,” ujarnya.
Dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (27/5), tour de Java ini dilaksanakan untuk menguji coba mobil listrik di lapangan secara langsung. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memberi wawasan otomotif kepada para siswa SMA dan SMK di wilayah control stop di tiap kota yang disinggahi. Wilayah control stop dalam Tour de Java ini adalah Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. “Di wilayah ini, kami dari tim Molina akan mengadakan pameran dan perlombaan antar SMA dan SMK,” tutur Dr Nur Yuniarto, ketua tim Molina ITS.
Menurut Nur, kedua mobil ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok yaitu, dalam penggunaan gear box. Ezzy I menggunakan gear box, sementara Ezzy II tidak menggunakan gear box. Perbedaan konstruksi inilah yang nantinya akan diteliti ulang dalam percobaan lapangan Tour de Java ini.