Kamis 26 Jun 2014 16:27 WIB

Delapan PTS Kerja Sama Pengembangan Bidang Arsitektur

Universitas Budi Luhur
Foto: blogspor.com
Universitas Budi Luhur

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak delapan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melakukan kerja sama dalam pengembangan bidang arsitektur.

Kedelapan PTS tersebut yakni Universitas Budi Luhur, Universitas Kristen Indonesia, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Universitas Pancasila, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Bung Karno dan Universitas Persada Indonesia YAI.

Prof Ir Suryo Hapsoro Tri Utomo selaku Rektor Universitas Budi Luhur di Tangerang, Kamis, mengatakan, kerjasama dilakukan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan sebelumnya enam PTS sejak Maret 2011 hingga Maret 2014.

Ketika itu, enam PTS yakni Universitas Budi Luhur, UKI, UP, UBK, Borobudur dan UMJ, telah melaksanakan workshop Green Kampung dan Green Housing serta studi ekskursi ke Singapura.

"Dari kerjasama yang sudah dilakukan enam PTS, kemudian ISTN dan YAI menyatakan diri untuk bergabung dalam kelompok sehingga menjadi delapan PTS," ujarnya.

Adapun kerjasama yang akan dilakukan oleh delapan PTS sejak 10 Juni 2014 hingga 10 Juli 2017 yakni pengembangan materi Arsitektur bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan kegiatan arsitektur Hijau dan berkelanjutan.

"Kami harap, kerjasama delapan PTS ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan karena kaitan mengenai penataan lingkungan," katanya.

Kaprodi Arsitek Fakultas Teknik UBL, Putri Suryandari menambahkan, UBL berhasil meraih juara dalam lomba penataan kawasan koridor BSD - Alam Sutera dengan peserta yakni kolaborasi antara dosen dan mahasiswa.

"Mahasiswa UBL berhasil meraih juara dalam lomba singkat mengenai penataan kawasan BSD - Alam Sutera pascakerjasama dilakukan. Kini, mahasiswa diminta untuk dapat mengimplementasikannya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement