REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Proses pemilihan rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2014-2019, kini dimulai. Pada akhir November nanti, Kampus Jaket Kuning ini berharap sudah memiliki rektor baru, menggantikan Muhammad Anis.
"Pemilihan Rektor dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas profesional, nondiskrimatif, akuntabel, dan transparan,'' kata Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko, dalam keterangan persnya, Kamis (10/7).
Untuk menghasilkan kandidat dan rektor terpilih yang ideal, diawali rekrutmen Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) melalui proses ketat oleh Majelis Wali Amanat (WMA). Pemilihannya bersifat terbuka dan proaktif mulai 11 Juli–21 Juli, yang berpijak pada Surat Keputusan (SK) MWA UI tentang Tata Tertib Pemilihan Rektor UI dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68/2013 tentang Statuta UI.
Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Rektor (Pilres) UI membuka kesempatan bagi civitas akademika UI dan masyarakat luas untuk mencalonkan diri menjadi P3CR. ''Syarat untuk menjadi anggota P3CR adalah berintegritas, profesional, tidak memiliki konflik kepentingan, tidak berafiliasi dengan partai politik, memiliki jejaring yang luas, serta berkomitmen untuk kepentingan UI," papar Farida.
Lebih lanjut dia menjelaskan, P3CR akan beranggotakan 13 orang. Mereka terdiri atas tujuh dosen (guru gesar dan nonguru besar), lalu masing-masing satu orang alumni, wakil masyarakat yang memiliki keahlian dan berpengalaman dalam rekrutmen pimpinan suatu organisasi, mahasiswa pascasarjana, mahasiswa S1, serta dua tenaga pendidikan.
Anggota P3CR disyaratkan memiliki kompetensi dalam pengelolaan universitas untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Ini mencakup manajemen pendidikan tinggi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, serta kewirausahaan dan tata kelola.
Anggota P3CR juga disyaratkan bersedia untuk tidak menduduki jabatan struktural eksekutif di UI dalam periode lima tahun ke depan, menandatangani kesediaan menjadi anggota P3CR sesuai ketentuan, dan menyerahkan CV lengkap yang dikirimkan ke [email protected].
P3CR akan bekerja selama tiga bulan. Pada satu bulan pertama, Agustus-September, mereka melakukan proses penjaringan calon rektor secara terbuka dan proaktif, lalu menetapkan 25 calon rektor terjaring.
"Selanjutnya dilakukan penyaringan hingga diperoleh tujuh calon rektor tersaring, yang diserahkan kepada MWA untuk menetapkan rektor terpilih," kata Farida.
Ikuti Whatsapp Channel Republika