REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT Kaltim Prima Coal (KPC) memperpanjang kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Perpanjangan kerja sama ini dituangkan dalam bentuk penandatanganan naskah kesepahaman antara IPB dengan PT KPC, baru-baru ini di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor IPB Prof.Dr. Herry Suhardiyanto dan CEO PT KPC Endang Ruchijat.
Rektor IPB menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan PT KPC kepada IPB selama ini. Untuk itu, IPB akan tetap komitmen untuk sama-sama mengembangkan program yang selama ini sudah ada. Terkait pengembangan sumberdaya manusia (SDM), dimana PT KPC melalui program Beasiswa Utusan Daerah (BUD) telah memberikan kesempatan pada generasi muda Kutai Timur kuliah di IPB, Rektor mengatakan ini penting untuk terus dilanjutkan dan ditambahkan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan CEO PT KPC, Endang Ruchijat kepada IPB diakuinya telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan teknis dalam pengembangan wilayah pasca tambang. IPB melalui Fakultas Peternakan sejak tahun 2008 bekerja sama dengan KPC telah berhasil mengembangkan ternak sapi Bali di lahan pascatambang di KPC.
Ragam penghargaan yang diterima PT KPC baik skala nasional maupun internasional, diakui Endang, adalah berkat kerja sama dengan IPB. KPC memandang positif kerja sama dengan IPB dalam lima tahun terakhir melalui pengembangan Pusat Pelatihan Peternakan (PESAT) yang kemudian mendapatkan penghargaan dan apresiasi berbagai pihak dari dalam dan luar negeri.
Endang juga menegaskan bahwa tiga mahasiswa tahap pertama program BUD IPB telah berhasil menjadi sarjana dengan hasil yang sangat memuaskan. Dua diantaranya melanjutkan kuliah ke jenjang S2 di Fakultas Peternakan IPB masing-masing di program studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) dan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP), sementara satu sarjana telah bekerja di PT KPC. “Kami berharap kerja sama dengan IPB bisa lebih luas lagi, yang pada akhirnya bermanfaat tidak hanya untuk daerah, tapi juga untuk bangsa dan negara ini,” ujar Endang Ruchijat.