REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta memanfaatkan tinta cumi-cumi sebagai bahan biomedis antikanker.
"Dalam riset kami memanfaatkan tinta cumi-cumi sebagai obat antikanker melalui pengujian sel kanker secara in-vitro pada sel makrofag dan pengujian aktivitas fagositosisnya," kata koordinator tim Immanuel Sanka di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, tinta cumi-cumi yang dimaksud adalah cairan hitam yang keluar dari tubuh cumi-cumi yang bersifat alkaloid.
"Pengembangan pengujian tinta cumi-cumi masih terus kami lakukan untuk mengetahui berbagai manfaat lainnya," katanya.
Ia mengatakan tim riset tinta cumi-cumi tersebut juga berencana melakukan kolaborasi riset mengenai potensi lain dari tinta cumi-cumi.
"Hal itu kami lakukan karena tinta cumi-cumi belum banyak dikaji di Indonesia terutama dalam bidang biomedis," katanya.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Budi Setiadi Daryono mengatakan mahasiswa diharapkan terus berperan dalam mengkaji semua potensi sumber daya hayati di Indonesia.
"Kajian terhadap potensi sumber daya hayati tersebut sebagai bahan inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang nanti bisa diarahkan untuk kesejahteraan manusia," katanya.
Anggota tim riset tinta cumi-cumi adalah Riswi Haryatfrehni, Rahadyan Aulia, Afra Meilianda, Ni Wayan Erly SD, Muhammad Ali Fikry, dan Nungke Diah.