REPUBLIKA.CO.ID,
''Saya yakin mahasiswa Turki dan Indonesia akan melakukan kolaborasi untuk perancangan banyak proyek,” ungkap Numan menambahkan.
Wakil Rektor I UII, Ilya Fadjar Maharika yang menerima rombongan dari Turki mengatakan Summer School Joint Studio 2014 ini merupakan semester pendek. Program ini terselenggara atas kolaborasi dua universitas, khususnya Prodi Arsitektur.
Kerjasama ini akan menggarap proyek arsitektur seperti kuliah biasa, hanya saja ini dipadatkan bersama dan masing-masing mempunyai kredit. Artinya program ini diakui oleh masing-masing universitas. “Ini yang pertama kali di UII. Khususnya, keduanya mendapatkan kredit,” kata Ilya.
Lebih lanjut Ilya menjelaskan dalam kuliah selama Summer School Joint Studio 2014 akan dilakukan dua dosen yaitu dari UII dan Sutan Fatih Mehmet University.
Mata kuliahnya bermacam-macam, tetapi intinya seakan-akan ada satu proyek dari Turki untuk membangun fasilitas studi antar kultur di Yogyakarta.
Sehingga otomatis, kedua universitas harus mendiskusikan bersama kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan lain-lain. “Kan tidak mungkin, arsitektur murni Turki langsung didirikan di Indonesia, demikian juga tidak mungkin hanya arsitektur murni Indonesia karena yang membawa Turki,” katanya.
Dilihat dari Universitas, program ini merupakan salah satu model yang bisa ditransfer atau dipakai untuk Prodi-prodi lain.
Ini menjadi tantangan bagi UII untuk membuat satu kelompok mahasiswa UII untuk berkunjung ke Turki. “Hasilnya, perancangan arsitektur,” tandasnya Ilya.