Selasa 19 Aug 2014 18:28 WIB

Peserta Pimnas, dari Mahasiswa yang Dibiayai Dikti Hingga Mandiri

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2012 yang ke-25.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2012 yang ke-25.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Dikti Agus Subekti mengatakan, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) memiliki kedudukan yang penting bagi peningkatan kreativitas dan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran.

Peserta Pimnas terdiri dari mahasiswa maupun kelompok mahasiswa yang telah diseleksi untuk didanai oleh Dikti maupun yang menggunakan dana mandiri dari kampusnya.

Pimnas ini, kata Agus, merupakan forum untuk menilai tingkat kompetensi dan kemampuan kompetisi di antara kelompok mahasiswa yang telah terpilih melalui seleksi nasional.

Pimnas ini melombakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) antara lain PKM Penelitian, PKM Karsa Cipta, PKM Penerapan Teknologi, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pada saat penutupan Pimnas, ujar Agus, akan diumumkan nanti siapa saja yang akan menjadi pemenang Pimnas. Tahun lalu pemenang Pimnasnya adalah Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

"Saya yakin semua peserta pasti mendambakan universitasnya bisa mendapatkan trofi pemenang Pimnas," ujarnya.

Dikti sendiri, kata Agus, sudah membukukan karya-karya luar biasa mahasiswa pada Pimnas 2013 lalu.  "Karya-karya mereka perlu mendapatkan apresiasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement