REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ospek bertema 'Tuhan Membusuk' di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Banyak orang menilai, tema tersebut menyinggung perasaan umat beragama, khususnya kaum Muslim.
Merespons kondisi tersebut, pihak panitia memberikan penjelasan bahwa maksud mereka dalam tema tersebut tidak seperti yang disangkakan orang. "Kata Tuhan di situ kami maknai bukan sebagai zat Tuhan, melainkan perintah-perintah Tuhan yang membusuk karena diaabaikan umat manusia," ujar Fakhrur Roziq, panitia pengawas kegiatan.
Menurut dia, tema tersebut merupakan hasil perenungan panjang pihak panitia. Sebelum mengalami perubahan menjadi 'Tuhan Membusuk', bunyi tema tersebut pada awalnya adalah 'Bau Busuk Tuhan.'
Menurut Roziq, panitia menganggap tema tersebut bersifat kontekstual untuk menggugah kesadaran beragama umat Islam. "Kami mencari tema yang simpel, yang berhubungan dengan masa kini," ujar Roziq kepada Republika, Selasa (9/1).
Roziq menceritakan, pada hari pertama ospek, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sempat berupaya untuk mencopot spanduk yang mereka pasang. Namun, menurut Roziq, panitia berhasil menghalau niat tersebut.
"Dekan lalu mengancam kami, ‘kalau tidak diturunkan, kalian tidak akan mendapatkan DPP (Dana Program Pendidikan) dan akan di-'DO’," kata mahasiswa anggatan 2011 tersebut menirukan perkataan dekannya.
Roziq menganggap, Dekan dan Rektor terlalu berlebihan dalam menanggapi kasus tersebut. Roziq juga beranggapan, publik terlalu cepat mengambil kesimpulan.
"Sebenarnya niat kami baik, namun terkadang manusia tidak melihat motif. Mereka terkesan memarjinalkan teks-teks yang ada di belakangnya," ujar mahasiswa Jurusan Tafsir Alquran tersebut.