REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia (UI) menjaring putra-putri terbaik bangsa baik dari kalangan kampus maupun luar kampus untuk mendaftar sebagai calon rektor di universitas tersebut.
"Ini merupakan amanah PP No 68 tahun 2013 untuk membentuk panitia penjaringan dan penyaringan calon rektor dan melaksanakan penjaringan calon rektor periode 2014-2019," kata Ketua Pansus Pemilihan Rektor Majelis Wali Amanah (MWA) Amal Chalik Sjaaf di Jakarta, Kamis.
Amal Sjaaf mengatakan ini pertama kalinya UI mengundang pihak luar civitas akademika UI menjadi calon rektor karena sejak 2013 UI sudah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dimana status tersebut menempatkan UI sebagai PTN otonomi.
Pendaftaran calon rektor telah dibuka sejak 11 Agustus 2014 dan ditutup pada 11 September mendatang.
Diharapkan pada 19 September 2014 akan diperoleh minimal 25 bakal calon yang lolos seleksi administrasi.
Kriteria calon rektor yang diharapkan memimpin UI adalah yang memiliki integritas, komitmen dan berwawasan luas mengenai perguruan tinggi serta mampu membawa dan menggali potensi UI.
Sekretaris Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) Debie Dahlia mengatakan hingga saat ini baru 10 orang baik dari kalangan UI maupun pihak luar yang mendaftar secara online.
"Sembilan orang dari UI dan satu dari luar. Kita harapkan sampai akhir pendaftaran semakin banyak yang mendaftar. Kita maklum karena saat ini pemerintah juga tengah menjaring orang-orang terbaik untuk menjabat menteri," kata Debie Dahlia.
P3CR saat ini aktif menjaring dan mengundang calon rektor serta meminta masukan dari civitas akademik dan masyarakat. Masukan bisa disampaikan melalui media sosial, pesan singkat dan lainnya.
Selain itu juga panitia menerima masukan dari mahasiswa baru UI yang menyampaikan harapannya melalui 7.000 surat terhadap rektor UI. Proses akhir pemilihan rektor dilakukan melalui debat publik di depan civitas akademika UI dan umum. Selanjutnya MWA akan menetapkan rektor terpilih dan dilantik pada 27 November 2014.