Ahad 07 Sep 2014 15:29 WIB

Enam Tokoh Muhammadiyah Raih UMM Award

Suasana wisuda di Kampus UMM
Foto: dok UMM
Suasana wisuda di Kampus UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada yang berbeda pada pelaksanaan  wisuda ke-73 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di UMM Dome, Sabtu (6/9) lalu. Yakni pemberian  UMM Award dalam rangka Dies Natalis UMM yang ke-50.

Award itu diberikan pada enam tokoh Muhammadiyah yang dinilai memiliki dedikasi yang luar biasa dalam menggerakkan dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan dan pengembangan jaringan internasional.Keenam tokoh tersebut yaitu (alm) KH Drs Ahmad Azhar Basyir MA, (alm) H Sudarsono Prodjokusumo, (alm) Sutrisno Muhdam, (alm) Drs H Muh Djazman Al-Kindi, (alm) dr Muhammad Suherman dan (alm) Dr (Hc) HM Lukman Harun.

“Lukman Harun merupakan tokoh yang membawa Muhammadiyah ke dunia internasional, sedangkan lima lainnya merupakan sosok yang konsisten merintis dan memperjuangkan perkembangan dunia pendidikan hingga berkembang seperti sekarang,” kata rektor UMM Muhadir Effendy, dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (7/9).

Rektor menyatakan, di Muhammadiyah banyak tokoh yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa. Peran mereka sudah banyak dikenal publik luas. Namun, banyak pula tokoh yang luar biasa tetapi kurang dikenal, terutama bagi generasi muda saat ini. Padahal role model dan teladan para tokoh itu sangat diperlukan. Itulah sebabnya UMM mengangkat kembali nama-nama enam tokoh itu, selain sebelumnya telah mengangkat dua nama sebagai nama masjid di kampus swasta terbesar ini, yakni masjid AR Fahruddin dan KH Bedjo Darmoleksono.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif yang dipercaya menyampaikan testimoni menandaskan, apa yang dilakukan UMM ini menunjukkan bahwa kampus ini tidak pernah melupakan kiprah tokoh yang telah berjasa. Terlebih, kata Syafii, dalam rahim Muhammadiyah telah terlahir banyak orang luar biasa yang tidak banyak dikenal orang.

“Saya tahu betul, enam tokoh ini memang benar-benar pejuang yang ikhlas, dari wajahnya saja tampak jelas wajah penuh amal,” kata Syafii.

Syafii juga menegaskan, jauh sebelum negara ini berdiri, Muhammadiyah telah menunjukkan peran pentingnya dalam bidang sosial dan pendidikan. Karena itu harus diakui, negara ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa organisasi seperti Muhammadiyah. “Pada sisi inilah, tokoh-tokoh tersebut keteladanannya menjadi sangat terasa bagi kita,” papar Syafii yang juga seorang sejahrawan ini.

Selain tokoh Muhammadiyah, sebelumnya UMM juga menganugerahkan UMM Award untuk Tokoh Bangsa kepada (alm) Taufik Kiemas. Penghargaan itu telah diterima Presiden RI ke-5 yang juga istri almarhum, Megawati Sukarnoputri, Juni lalu.

Terkait dengan gelaran wisuda, prosesi ini dikuti 1.085 lulusan yang terdiri dari 47 lulusan Diploma III, 976 Sarjana Strata I, 58 Sarjana Strata II, dan 4 lulusan Strata III. Wisuda kali ini juga diikuti empat lulusan berkewarganegaraan Filipina. Atase Pendidikan dan Kebudayaan Filipina Dr Paristiyanti Nur Wardani MP dan Penasehat Menteri Pendidikan Diraja Malaysia Prof Dato Dr Ghazali bin Dato Mohd Yusoff turut hadir dalam prosesi ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement