REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) mendukung langkah Universitas Nasional (Unas) untuk menciptakan atmosfer dan lingkungan akademik yang kondusif, aman, beradab, beretika serta bersih dari penyalahgunaan narkoba dan premanisme.
Dukungan itu disampaikan setelah pertemuan dengan pimpinan Unas, Kamis (11/9) terkait pengaduan dari sekelompok mahasiswa terhadap kebijakan Unas kepada Komnas Ham beberapa waktu lalu.
"Kami sangat memahami langkah universitas dalam melakukan pembenahan untuk menghidupkan atmosfer akademik yang baik di lingkungan kampus. Karena sistem yang diterapkan dan dibangun Unas tentu sudah menjadi bagian dari hukum konstitusi di Unas. Karenanyam kami dukung langkah tersebut untuk dapat terus dijalankan," papar Komisioner Komnas Ham bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Manajer Nasution dalam keterangan yang diterima ROL.
Dukungan Komnas Ham tersebut diungkapkan setelah mendapat penjelasan dari universitas terkait kebijakan terakhir. Termasuk kondisi dan situasi yang dihadapi universitas yang selama ini.
Misalnya, terkait penyimpangan perilaku, sikap, sopan santun dan premanisme dianggap meresahkan. Tak hanya bagi civitas akademika lingkungan universitas, namun juga masyarakat sekitar kampus.
Sehingga banyak program pencapaian akademik dan penataan kampus yang selalu kandas. Hambatan utamanya adalah adanya aksi penolakan dari sebagian kecil kelompok mahasiswa. Padahal, sudah dilakukan segala upaya persuasif oleh Unas sebelumnya.
"Pertemuan ini merupakan suatu terobosan untuk menjawab tuntutan masyarakat. Kami datang untuk melakukan klarifikasi dari pengaduan beberapa adik-adik mahasiswa yang menyampaikan beberapa hal terkait kebebasan berserikat, pembekuan organisasi-organisasi kemahasiswaan," ungkap Manajer.
Menanggapi hal itu, Unas menyatakan, hanya ingin organisasi mahasiswa menjadi pusat peradaban kampus masa depan yang tertib administrasi.
"Pembekuan UKM dan Senat dilakukan karena dari hasil penyisiran yang dilakukan beberapa waktu lalu, ditemukan senjata tajam, bom molotov dan narkoba di ruangan-ruangan mereka. Untuk itu, pola pembinaan kemahasiswaan akan kami tinjau kembali," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iskandar Fitri.
Tapi, katanya, Unas tidak mematikan kreativitas mahasiswa. Bahkan, kegiatan kemahasiswaan tetap dapat terlaksana. Seperti kegiatan himpunan mahasiswa di jurusan.
"Kami akan dukung dan arahkan kegiatan kemahasiswaan yang bersinggungan dengan tri darma perguruan tinggi," tambah dia.