REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Dua dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menerima dana hibah penelitian riset dan teknologi) dari United Stated Agency for International Development (USAID). Mereka meneliti pendangkalan di Sungai Bengawan Solo dan dampak cuaca ekstrem pada pertanian.
Melalui program Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER), Dr Ir Ria Asih Aryani Soemitro MEng dan Dr rer.pol Heri Kuswanto MSi terpilih mendapatkan kucuran dana penelitian berdasarkan seleksi proposal.
“Titik penelitian akan dimulai dari hilir Sungai yang terletak di Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik bersama peneliti AS,” jelas Ria, Rabu (24/9).
Penelitian Ria yang berjudul Sediment transport evaluation on Bengawan Solo River (downstream and estuary) to Minimize Sedimentation and Flood Combining Effect on Nearby Infrastructure mendapatkan dana sebesar 119.934 dollar AS. Penelitian tersebut direncanakan berjalan selama dua tahun.
Sedangkan oleh Heri dengan dana hibah sebesar 100.500 dolar AS bakal meneliti pola yang terjadi di atmosfer dengan memanfaatkan bidang keilmuan statistika yang ia kuasai. Kota Indramayu pun sengaja dipilih sebagai obyek karena memiliki data relatif lebih lengkap.
''Hasil panen pertanian di Indramayu memiliki ketergantungan yang tinggi pada kondisi cuaca,'' ujar dosen Jurusan Statistika ITS tersebut.
Penelitian yang bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia ini bermanfaat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi di kemudian hari.