REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain menargetkan menambah hingga 1.000 peneliti bergelar doktor dalam lima tahun ke depan untuk menggenjot jumlah penelitian.
"Saya berangkat dari justifikasi bahwa sudah cukup banyak yang sudah diraih oleh LIPI, baik dari produk-produk, teknologi, konsep, rekomendasi kebijakan. Kalau coba kita lihat dari jumlah penelitian memang perlu ditingkatkan," kata Iskandar di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan lima aspek yang menjadi perhatian untuk mencapai target meningkatkan jumlah penelitian LIPI hingga 2019. Hal pertama yang menjadi fokus adalah sumber daya manusia (SDM) sebagai elemen dasar organisasi bekerja.
"Jika tidak ditopang SDM berkualitas kita akan sulit bicara kinerja. Saat ini LIPI memiliki lebih dari 4.600 pegawai dan sekitar 1.500 di antaranya peneliti, hanya 300 di antara peneliti yang bergelar doktor," ujar dia.
Bagi sebuah lembaga penelitian, menurut dia, rasio jumlah peneliti berjenjang pendidikan S3 atau doktor harus lebih besar dari pada S1. Karenanya, untuk mempercepat peningkatan rasio peneliti dengan jenjang doktor maka SDM yang telah dua tahun ditempatkan di institusinya harus melanjutkan sekolah.
"Mereka harus melanjutkan sekolah, apakah menggunakan skema Kemristek atau kerja sama dengan asing, beasiswa asing. Kita dorong agar rasio peneliti berjenjang pendidikan doktor lebih besar," ujar dia.
Permasalahan SDM lain yang harus dicarikan jalan keluar di lingkup LIPI, menurut Iskandar, yakni mensinergikan para peneliti senior dengan peneliti-peneliti muda yang jarak usianya cukup jauh.
"Zero Growth Policy yang dulu dijalankan pemerintah berdampak terjadinya GAP antara peneliti senior dengan peneliti muda. Kebijakan itu tidak memperbolehkan regenerasi beberapa saat, karenanya sekarang terjadi GAP cukup jauh," ujar dia.
Ia memikirkan strategi yang tepat agar para peneliti LIPI dapat bersinergi, agar dua angkatan berbeda dapat saling bekerjasama. Harapannya agar peneliti-peneliti muda dapat belajar dari para senior, dan peneliti senior tidak segan-segan membagikan ilmunya