REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Rido Satria Wijaya menciptakan alat bantu untuk penyandang kelainan otak cerebral palsy (CP).
"Awalnya, saya prihatin dengan meningkatnya jumlah anak penyandang CP Indonesia sebesar 1-5 kasus per 1.000 jumlah kelahiran hidup dalam setiap tahunnya," kata Rido, Rabu (29/10).
Dari keprihatinan itu, mahasiswa Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya itu akhirnya mendesain produk alat bantu penunjang aktivitas dan terapi bagi anak penyandang CP.
Produk berlabel Mobility Aid for Cerebral Palsy (Mai-CP) itu sudah dicoba pada penderita CP dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Fajar Harapan Surabaya pada Selasa (28/10) lalu.
"Selama ini, alat bantu untuk penderita CP masih terbatas pada kursi roda, tapi Mai-CP dengan ukuran 104 cm x 48 cm x 65 cm menghadirkan konsep desain easy and touch," katanya.
Hasilnya, anak penyandang CP pada tingkat keparahan ringan dan sedang dapat terbantu aktivitasnya. Pengoperasian produk ini dilakukan dengan cara duduk dan berdiri.
Dengan alat ini, penyandang CP yang mengalami keterbatasan, terutama terbatas pada geraknya ketika beraktivitas dapat terbantu sehingga dapat berpindah tempat lebih mandiri.
"Anak laki-laki maupun perempuan dapat menggunakan alat ini. Usianya dibatasi pada rentang 9-16 tahun dengan berat badan maksimal 60 kilogram," ujar Rido.
Namun, katanya, penggunaan produk ini masih memerlukan pengawasan dan pendampingan orang tua.
"Karena bagaimanapun, dukungan dan perhatian orang tua tetap menjadi kunci perkembangan anak," katanya.