REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kontes Kapal Cepat Tak Berawak (Nirawak) Nasional (KKCTBN) 2014 yang digelar Universitas Indonesia pada 5 dan 6 November, sejalan dengan visi Indonesia ke depan yang berpihak pada bidang maritim, kata Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi.

"Kegiatan ini sangat sesuai dengan visi maritim Indonesia, dan diharapkan KKCTBN dapat melahirkan tokoh-tokoh perkapalan baru di negara ini," katanya di kampus UI Depok, Rabu (5/11).

Ia mengatakan bahwa sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, sangat dibutuhkan banyak tokoh perkapalan agar konektivitas pulau-pulau Indonesia dapat berjalan lebih baik.

"Kontes ini tentu dapat menjadi awal lahirnya para ahli perkapalan, yang pada akhirnya Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote dapat terhubung dengan lebih baik," kata Arman.

Ia mengatakan bahwa BJ Habibie pernah "bermimpi" dalam dua bidang, yaitu dirgantara dan maritim. "Mudah-mudahan mimpi beliau yang sempat tertunda bisa dilanjutkan generasi muda bangsa khususnya di bidang maritim melalui acara ini," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia KKCBTN 2014 Yugo K Isal mengatakan bahwa ajang yang diikuti 31 tim dari 22 perguruan tinggi Indonesia tersebut merupakan kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mendesain kapal, menetapkan prinsip "engine machine" dan merancang sistem otomatisnya.

Ia menuturkan bahwa perguruan tinggi yang menjadi peserta kontes mengirimkan tim yang terdiri dari 13 tim kategori Kapal Autonomous, sembilan tim Kapal Remote Control dan sembilan Kapal Fuel Engine.

"Kami berharap ajang ini semakin mengembangkan wawasan keilmuan serta minat mengenai perkapalan, hal ini penting karena negara kita lebih banyak lautan dibandingkan daratan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika