Rabu 05 Nov 2014 16:32 WIB

FITK UIN Jakarta Gelar Seminar Internasional

Rep: C13/ Red: Hazliansyah
Kampus UIN Syarif Hidayatullah
Kampus UIN Syarif Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar Internasional bertajuk “Pendidikan Berbasis Keragaman Budaya: Sumbangan Bahasa dan Sastra Indonesia”. 

Seminar berlangsung mulai 4-6 November di Syahida Inn, UIN Jakarta. Seminar menghadirkan seorang pembicara kunci dan enam pembicara utama dari dalam dan luar negeri.

Jamal D Rahman selaku ketua panitia mengatakan, seminar ini bertolak dari pemikiran bahwa bahasa dan sastra Indonesia harus memberikan sumbangan berarti dalam menjamin kohesi sosial. 

“Terutama di tengah keragaman budaya Indonesia,” kata dia. 

Ia juga menambahkan, dengan munculnya konflik sosial baik atas dasar etnis, agama, dan lain-lain belakangan ini, bahasa dan sastra Indonesia dituntut untuk memainkan peran baru. Selain itu, bahasa dan sastra Indonesia juga harus memberikan sumbangan baru pula dalam menjamin keniscayaan keragaman budaya, khususnya melalui pendidikan.

"Tujuan seminar ini adalah menggali pemikiran sekitar peran dan sumbangan yang telah dan harus dimainkan bahasa dan sastra Indonesia demi menjamin kerukunan sosial di tengah keragaman budaya," ungkap Jamal. 

Selain itu, seminar juga bertujuan menggali dan mengembangkan pemikiran tentang pendidikan berbasis keragaman budaya. Ia juga mengharapkan, seminar ini bisa mengimplimentasikannya, khususnya dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. 

Adapun pembicara kunci dalam seminar adalah Prof. Dr. HAR Tilaar. Seminar juga menghadirkan tiga pembicara utama dari dalam negeri, yakni Prof. Dr. Zamzani (Yogyakarta), Dr. Darsita Suparno (Jakarta), dan Sujiwo Tejo (Jakarta). 

Sedangkan pembicara dari luar negeri, UIN Jakarta menghadirkan Prof. Dr. James T. Collins (ahli bahasa Melayu-Indonesia asal Amerika yang kini Guru Besari di Institut Kajian Etnik, Universiti Kebangsaan Malaysia), Prof. Dr. Md Salleh Yaapar (Guru Besar Universitas Sains Malaysia), dan Dr. Andy Fuller (sarjana Australia yang kini peneliti pada KITLV Belanda).  

"Dalam seminar juga akan dibentangkan 30-an makalah para ahli pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dari berbagai universitas," tambah Jamal. Para pemakalah ini berasal dari kalangan dosen, guru dan mahasiswa di seluruh Indonesia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement