REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Universitas Indonesia berharap agar para mahasiswa yang mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2014 (KKCTBN 2014) semakin mengembangkan wawasan keilmuan serta berminat dalam mengembangkan ilmu perkapalan.
"Kami berharap dengan penyelenggaran KKCTBN tahun 2014 di UI, semakin mengembangkan wawasan keilmuan serta minat mengenai perkapalan, hal ini penting karena negara kita lebih banyak lautan dibandingkan daratan," ujar Kasubdit Penalaran dan Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UI Yugo K Isal di kampus UI Depok, Rabu.
Yugo yang juga sebagai Ketua Panitia KKCTBN 2014 ajang kontes yang telah berlangsung tiga kali ini akan terus berlanjut pada event serupa di perguruan tinggi atau institusi lain dengan peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas inovasinya.
Universitas Indonesia (UI) menggelar Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2014 (KKCTBN 2014) yang dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 5-6 November 2014 di Danau Kenanga UI kampus Depok.
Kontes ini diikuti oleh 31 tim dari 22 Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah lulus tahap seleksi yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 yang lalu.
"22 Perguruan Tinggi tersebut mengirimkan timnya yang terdiri atas 13 tim kategori Kapal Autonomous, 9 tim Kapal Remote Control dan 9 tim Kapal Fuel Engine," kata Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko.
Pada kategori Kapal Autonomous, para peserta akan menampilkan inovasi kapal yang dilengkapi dengan sensor sebagai kendali kapal. Lebih lanjut pada kategori Kapal Remote Control, kapal akan menggunakan baterai sebagai sumber tenaga penggerak.
Sedangkan pada kategori Kapal Fuel Engine peserta akan ditantang untuk menciptakan kapal dengan mesin berbahan bakar cair sebagai tenaga penggerak. Adapun rangkaian kontes yang dilaksanakan sepanjang dua hari meliputi penguasaan medan atau lintasan yang dilalui oleh kapal, penilaian speed performance and manouver serta penilaian desain kapal.
KKCTBN 2014 atau Roboboat 2014 merupakan kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mendesain kapal, menetapkan prinsip engine matching dan merancang sistem otomasinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika