REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kurang dari dua bulan masyarakat ASEAN akan menghadapi era perdagangan bebas atau masyarakat ekonomi ASEAN (MAE). MAE tidak hanya membuka arus bebas perdagangan barang, jasa, investasi tetapi juga pasar tenaga kerja profesional.
Karena itu perlu kajian lebih mendalam mengenai kondisi ini yang ditinjau dari berbagai disiplin ilmu. Kajian inilah yang melatari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar International Multidisciplinary Conference 2014 (IMC 2014) dalam tajuk "Asean Economic Community: Transformation, Policy, Partnership and Action Toward Regional Prosperity".
Konferensi yang dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Hj. Masyitoh, M.Ag. Terbagai ke dalam tiga sesi, konferensi digelar di Gedung Sekolah Pascasarjana UMJ Ciputat.
Plenary I bertindak sebagai pembicara adalah Deputy Secretary-General of ASEAN for Community and Corporate Affairs, Dr. AKP Mochtan. Sesi Plenary II dengan pembicara Vice Consellor - University Sultan Zainal Abidin, Malaysia, Prof. Datuk Dr. Yahaya Bin Ibrahim. Dan sesi Plenary III dengan pembicara. Vice-President for Student Affair, Chonbuk National University, Chonju, Korea Selatan, Prof. Dr. Choi Won-Gyu, MSW.
"Konferensi internasional ini dapat menambah wawasan para dosen dan juga peserta lainnya dalam bidang ilmu yang menjadi fokusnya, dan melalui acara seperti ini, UMJ ke depan akan lebih memperkuat kesiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di mana saat itu persaingan global semakin ketat, termasuk dalam bidang pendidikan," kata Masyitoh.
Kajian diikuti sebanyak 300 peserta dari berbagai negera Malaysia, Filipina, Korea, Taiwan, Turki, Denmark, Kirgistan, Australia, dan Indonesia. Selama dua hari, 12-13 November, para peserta mendengarkan paparan dari berbagai ahli.
Salah seorang presenter seminar dari Trinity University-Filipina, Juliet K. Bucoy mengungkapkan seminar internasional ini mampu mengakomodasi semua disiplin ilmu. Menurutnya tema multidisiplin membuat kita dapat bertemu dengan banyak pakar dari berbagai macam keilmuan.
Sementara itu, ketua panitia Seminar, Prof. Adi Fahrudin, PhD mengatakan bahwa Seminar ini dapat menjadi platform bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam dalam berbagai bidang keilmuan untuk memajukan kerjasama regional. Sehingga kehadiran MEA 2015 benar-benar memberi manfaat bagi kesiapan dan kreativitas untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.