REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Nama Dwikorita Karnawati, mendapat perhatian publik saat menjadi moderator debat calon presiden putaran ke empat 29/6 lalu. Ia terpilih diantara 7 calon yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia memandu debat calon wakil presiden (cawapres) antara Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta.
Di kalangan akademis, nama Dwikorita Karnawati sudah tak asing lagi. Dia meraih gelar S1 dari UGM, S2 dan S3 dari Leeds University, United of Kingdom.
Prestasi akademik Dwikorita juga diakui internasional. Sejumlah penghargaan dia peroleh, seperti The Young Academic Award dari World Bank (1997) serta Leverhulme Professorship Award, Institute for Advanced Studies, University of Bris (2002).
Dalam ajang Seleksi Nasional Akademisi Berprestasi tahun 2010 UGM, Dwikorita meraih Pustawakawan Berprestasi II dan Laboran Berprestasi 1.
Dwikorita banyak dikenal sebagai pakar sekaligus pengamat masalah kerentanan tanah akibat bahaya gempa bumi. Bahkan, ia sempat pula membuat semacam zona atau peta daerah Bantul yang rawan terhadap gempa bumi dan tingkat intensitas kerentanannya pasca gempa 27 Mei 2006 silam.
Bersama suaminya Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM.