Sabtu 22 Nov 2014 14:49 WIB

Ini Tantangan Untuk Rektor Baru UGM

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Prof DR Dwikorita Karnawati MSc. PhD.
Foto: ANTARA
Prof DR Dwikorita Karnawati MSc. PhD.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah memiliki rektor baru pengganti rektor Pratikno yang menjabat Menteri Sekretaris Negara. Pakar longsor UGM, Dwikorita Karnawati terpilih sebagai rektor baru UGM melalui hasil musyawarah pada rapat pleno Majelis Wali Amanah (MWA) UGM, Sabtu (22/11).

Lalu apa tantangan dan pekerjaan rumah (PR) rektor baru UGM ini. Menurut Ketua MWA UGM, Sofyan Effendi, pekerjaan rumah yang harus dilakukan rektor baru UGM adalah meneruskan visi dan misi rektor lama Pratikno dan beberapa hal lainnya.

"Rektor baru UGM harus bisa menjaga kekompakan pimpinan universitas dan meneruskan rektor sebelumnya untuk menjadikan UGM sebagai universitas terpandang di dunia, menjalin sinergi antar pimpinan serta mejaga status UGM sebagai universitas nasional dan perjuangan," katanya usai rapat pleno di UGM.

Rapat pleno sendiri tidak dihadiri rektor terpilih, namun dihadiri 19 anggota MWA dari 23 anggota yang ada.

Dikatakan Sofyan, selama ini status UGM sebagai Universitas Nasional hampir tergerus. Sebab akibat seleksi mahasiswa baru melalui sistem nilai (SNMPTN) maka banyak siswa lulusan SMA luar Jawa yang gugur tidak mampu bersaing masuk UGM.

Akibatnya jumlah mahasiswa UGM dari luar Jawa saat ini kurang 10 persen saja dari total mahasiswa yang ada. "Maka kalau status ini tidak dipertahankan maka ke depan tidak akan ada rektor dari luar Jawa tetapi hanya lokal saja," ujarnya.

Selain PR tersebut, tantangan yang harus dihadapi rektor baru UGM juga berat. Setidaknya kata Sofyan ada tiga tantangan besar yaitu melakukan sinergi dengan kementrian baru yaitu Kementrian Pendidikan Tinggi dan Riset untuk bersama melakukan koordinasi dalam penyediaan tenaga ahli yang diperlukan dalam pembangunan, menyeimbangkan hasil riset perguruan tinggi dengan kebutuhan produktivitas indutri serta menyambungkan atau menkoneksikan semua disiplin ilmu yang ada di UGM.

"Strategi apa untuk itu ini harus difikirkan bertul termasuk, bagaimana membangun tata kelola universitas yang efektif," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement