REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan, Abduhzen mengatakan, ide penarikan Perguruan tinggi Islam ke Kementerian Ristek dan Dikti berpotensi menghilangkan kekhasan perguan tinggi Islam. Sebab perguruan tinggi Islam lahir oleh tradisi dan budaya Indonesia.
“Pergururan Tinggi Islam memiliki ciri khas wajah pendidikan kita,” ujar Abduhzen kepada Republika, Sabtu (29/11).
Dia meminta penyelenggara pendidikan tidak selalu mengacu kepada pendidikan di luar negeri. Sebab pendidikan di negara lain mengacu kepada budaya dan tradisi negara masing-masing yang mungkin berbeda dengan Indonesia.
“Jangan selalu mengacu neraga lain. kita punya sejarah dan budaya sendiri,” ujar dia.
Lebih lanjut, dia menghawatirkan, jika indonesia terlalu mencontoh negara lain, berakibat kehilangan jati diri. “Lama-lama budaya pendidikan kita pudar,” katanya.
Tanggapan itu disampaikan dalam rangka upaya pemerintah Jokowi-JK yang memiliki rencana untuk menarik pengelolaan Perguruan Tinggi Islam ke bawah Kementerian Dikti-Ristek.