REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kemampuan para fisioterapis menggunakan Electrophysical Agents masih perlu ditingkatkan. Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli dari Jepang.
“Fisioterapis selama ini melakukan pemeriksaan hanya berdasarkan pengalaman dari seniornya dan minim ilmu yang mendasarinya. Karena itu, penting untuk meningkatkan keilmuan fisioterapis dalam penggunakan Electrophysical Agent agar proses penanganan pasien dapat mencapai kualitas terbaik,” ujar dosen Fisioterapi Stikes Aisyiyah Yogyakarta Hilmi Zadah Faidlullah, Sabtu (13/12).
Sehingga dengan kemampuan tersebut, fisioterapis dapat melakukan pemeriksaan dan tindakan intervensi fisioterapi proses penanganan pasien yang benar.
Demi mencapainya, Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mendatangkan beberapa pembicara ahli dalam pelatihan. Mereka di anta Ah-Cheng Goh Asst Prof (Shinsu University Matsumoto, Jepang) dan Presiden Ikatan Fisioterapi Indonesia M Ali Imron.
Para peserta pun bisa mendapatkan ilmu terkait berbagai macam metode penyembuhan untuk menunjang kesehatan.
“Dewasa ini peralatan yang sering digunakan dalam praktik penanganan fisioterapi adalah Electrical Stimulation, US (Ultrasonography), MWD (Microwave Diathermy), Motion Analyser atau Electrophysical Agents,” kata Hilmi.
Electrophysical Agents, jelas Hilmi, adalah penggunaan energi elektrofisik dan biofisik dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan serta evaluasi terhadapproses penyembuhan dengan diagnose melalui tes tertentu.