Ahad 14 Dec 2014 11:05 WIB

Stikes Aisyiyah Yogyakarta Gelar Pelatihan Fisioterapis

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
Pemain timnas melakukan terapi dengan menggunakan metode Krioterapi di Sidoarjo, Sabtu (21/9). Krioterapi (cryotherapy) adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan cedera.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain timnas melakukan terapi dengan menggunakan metode Krioterapi di Sidoarjo, Sabtu (21/9). Krioterapi (cryotherapy) adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan cedera.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kemampuan para fisioterapis menggunakan Electrophysical Agents masih perlu ditingkatkan. Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli dari Jepang.

“Fisioterapis selama ini melakukan pemeriksaan hanya berdasarkan pengalaman dari seniornya dan minim ilmu yang mendasarinya. Karena itu, penting untuk meningkatkan keilmuan fisioterapis dalam penggunakan Electrophysical Agent agar proses penanganan pasien dapat mencapai kualitas terbaik,” ujar dosen Fisioterapi Stikes Aisyiyah Yogyakarta Hilmi Zadah  Faidlullah, Sabtu (13/12).

Sehingga dengan kemampuan tersebut, fisioterapis dapat melakukan pemeriksaan dan tindakan intervensi fisioterapi proses penanganan pasien yang benar.

Demi mencapainya, Stikes Aisyiyah Yogyakarta pun mendatangkan beberapa pembicara ahli dalam pelatihan. Mereka di anta Ah-Cheng Goh  Asst Prof (Shinsu University Matsumoto, Jepang) dan Presiden Ikatan Fisioterapi Indonesia M Ali Imron.

Para peserta pun bisa mendapatkan ilmu terkait berbagai macam metode penyembuhan untuk menunjang kesehatan. 

“Dewasa ini peralatan yang sering digunakan dalam praktik penanganan fisioterapi adalah Electrical Stimulation, US (Ultrasonography), MWD (Microwave Diathermy), Motion Analyser atau Electrophysical Agents,” kata Hilmi.

Electrophysical Agents, jelas Hilmi,  adalah penggunaan energi elektrofisik dan biofisik dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan serta evaluasi terhadapproses penyembuhan dengan diagnose melalui tes tertentu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement