REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengucurkan dana beasiswa sebesar Rp 7,5 miliar untuk sekitar 500 mahasiswa kurang mampu tapi berprestasi.
Dana tersebut digunakan untuk membantu para mahasiswa dari Banyuwangi yang menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi, baik di dalam kota maupun luar kota.
>
"Pengembangan SDM menjadi salah satu opsi untuk memperkuat daya saing daerah. Salah satunya melalui beasiswa Banyuwangi Cerdas ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Republika, Jumat (26/12).
>
Kepala Bagian Humas Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi menambahkan, dana Rp 7,5 miliar itu merupakan akumulasi sejak diluncurkannya program beasiswa Banyuwangi Cerdas pada 2011.
Dia menjelaskan, terdapat dua model beasiswa yang dikucurkan, yaitu beasiswa yang dananya dikucurkan sekali selama menjadi mahasiswa dan yang dananya dikucurkan per semester selama delapan semester (masa normal kuliah sarjana selama empat tahun).
>
"Dana itu di luar hibah penelitian untuk skripsi, ketika ada mahasiswa yang mengajukan proposal agar Pemkab Banyuwangi membantu penelitian untuk skripsinya.,'' jelasnya.
Menurut dia, akan diprioritaskan untuk penelitian yang mengkaji masalah yang ada di Banyuwangi. ''Sehingga hasil risetnya berguna bagi Banyuwangi," tuturnya menerangkan.
>
Untuk tahun depan, dana beasiswa dialokasikan sebesar Rp 3 miliar. Selain model beasiswa yang sudah ada, Pemkab Banyuwangi menambah skema beasiswa untuk mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi dan anak yatim serta penyandang difabel yang dialokasikan sebesar Rp 250 juta. "Semoga menambah semangat anak-anak muda Banyuwangi untuk belajar," papar Juang menambahkan.