Selasa 30 Dec 2014 16:51 WIB

Tel-U Siapkan Kurikulum Berwawasan Global dan Serifikasi

Telkom U
Foto: telkomuniversity
Telkom U

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pada 2015, masyarakat Tanah Air akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sumber daya manusia pun dihadapkan dengan tantangan persaingan pasar bebas ASEAN. Namun, hal itu menjadi peluang manis jika SDM ini ditunjang dengan kompetensi mumpuni dan didukung dengan wawasan global.

Rektor Telkom University (Tel-U) Prof Mochamad Ashari mengatakan, bahwa kurikulum 2015 akan diwarnai dengan nuansa baru, yakni kurikulum yang berorientasi dengan wawasan global. “Pada 2015, Tel-U akan menyusun kurikulum baru,” katanya di sela acara penandatanganan MoU Telkom University (Tel-U) dengan EC-Council, Selasa (30/12), di Learning Centre Tel-U Bandung Technoplex.

Dalam kurikulum tersebut mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah wajib yang berorientasi ke masa depan dan berwawasan kehidupan global. Mahasiswa juga akan mendapatkan mata kuliah wajib lainnya yaitu wawasan teknologi informasi dan wawasan entrepreneurship. “Tiga komponen itu wajib dimiliki oleh mahasiswa Tel-U,” kata Ashari.

 

Dikatakan Ashari, wawasan kehidupan global membekali mahasiswa tentang bagaimana kehidupan di luar negeri. Sehingga, jika mereka merantau ke luar negeri baik sementara maupun permanen, mereka sudah memiliki wawasan tersebut.

Kurikulum 2015, tambah rektor, harus memiliki kesesuaian atau compatibility. Yakni bagaimana kesesuaian pembelajaran dengan kebutuhan stakeholder.  “Kurikulum 2015 juga harus memiliki kesesuaian dengan dunia internasional serta dengan sesama rumpun ilmu,” kata Ashari. Diharapkan dengan kurikulum baru dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kampus ini.

 

Sementara menyinggun MEA 2015, Ashari mengatakan, Tel-U terus berupaya meningkatkan kompetensi lulusan agar siap menghadapi persaingan global. Kerja sama dengan EC-Council, kata dia, menjadi salah satu langkah untuk menggenjot peningkatan kompetensi lulusan melalui sertifikasi.

Kerja sama itu meliputi sertifikasi EC-Council untuk Secure Computer User, Fundamental of Information Security, Fundamental  of Network Security, Fundamental of Computer  Forensic, Network Security Administrator, Ethical Hacker and Countermeasures, Computer Hacking Forensic Investigator, Secure Programer, Project Management Professional, Disaster Recovery and Business Continuity Plan, EC-Council Incident Handler, Security Analyst, Certified Internet Marketing Practitioner, dan License Penetration Tester.

 

“MEA semakin di depan mata. Sertifikasi  menjadi salah satu komponen yang mutlak dibutuhkan SDM  dalam menghadapi MEA,” ujar Ashari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement