Selasa 13 Jan 2015 17:04 WIB

Nilai UN Jadi Pertimbangan SNMPTN

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Menristek Dikti Mohamad Nasir
Foto: Antara
Menristek Dikti Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan BSNP, Ujian Nasional (UN) tetap akan digelar. Dalam SNMPTN, nilai UN juga akan digunakan sebagai bahan pertimbangan.

"Nilainya akan dimasukkan ke dalam komponen penilaian SNMPTN. Namun hanya 10 persen saja, jadi diharapkan para siswa SMA sederajat mengerjakan UN secara serius," kata Nasir.

Terkait komponen lain yang digunakan untuk penilaian, Nasir menjelaskan, komponen yang dinilai dalam SNMPTN antara lain mulai dari akreditasi sekolah, berapa jumlah alumni yang diterima di PTN yang dituju. Juga track record kakak kelasnya bagaimana saat studi di PTN yang dituju.

"Kami tetap memakai komponen UN 10 persen agar terdapat standar kelulusan antara PTN satu dengan PTN lainnya. Makanya UN tetap penting," ujarnya.

Penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN minimum 50 persen. Sedangkan penerimaan melalui SNMPTN maksimum 30 persen, dan penerimaan lewat UM maksimal 20 persen.

Meskipun UN tidak menentukan kelulusan, namun tetap siswa tetap harus mengerjakan UN dengan serius. Walaupun UN hanya sebagai pemetaan sekolah-sekolah yang bagus dan tidak, bukan berarti UN tidak penting.

Terkait, apakah Kemenristek Dikti diminta terlibat menjadi panitia UN atau tidak, Nasir mengatakan,  sampai sekarang tidak ada permintaan dari Kemendikbud. Tapi kalau diminta bantuan, pihaknya siap membantu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement