REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya terhadap perkembangan bayi dan balita saja, musik klasik ternyata bisa juga mempengaruhi perkembangan dan produktivitas tumbuhan. Salah satunya terhadap sawi hijau.
Kesimpulan ini didapat melalui riset yang dilakukan tiga peneliti Institut Pertanian Bogor yakni Joko Prasetyo dari Teknik Mesin Pertanian dan Pangan, juga Tineke Mandang dan I Dewa Made Subrata dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. Riset mereka ini dipublikasikan dalam Jurnal Keteknikan Pertanian Volume 28, 1 April 2014.
Seperti dikutip dari jurnal tersebut, tujuan studi ini adalah untuk menginvestigasi efek paparan variasi suara terhadap karakteristik morfologi dan produktivitas tanaman sawi hijau. Suara yang dipaparkan antara lain musik klasik (suara biola), bising lalu lintas dan mesin industri (noise) juga campuran antara musik klasik dan noise.
Level suara yang digunakan berkisar antara 70-75 dB. Dimulai sejak masa perkecambaha, hingga panen selama 3 jam tiap harinya dimulai pukul 07.00-10.00 WIB.
Sementara untuk pengamata dan pengambilan data ada enam parameter yang digunakan. Itu meliputi, daya berkecambah, tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun, panjang tanaman total, dan berat basah.
“Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa paparan suara musik klasik, noise dan campuran keduanya selama tiga jam, mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00 dapat meningkatkan faktor morfologi dan produktivitas sawi hijau jika dibandingkan dengan tanaman kontrol,” ujar Joko seperti dikutip dari keterangan pers diterima ROL, Selasa (20/1).
Menurut hasil penelitian tersebut, paparan musik klasik secara umum memberikan hasil terbaik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan daya berkecambah sebesar 15 persen, tinggi tanaman sebesar 13,5 persen, lebar daun sebesar 14,8 persen, panjang daun sebesar 14,2 persen dan berat basah sebesar 57,1 persen.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Greenhouse Siswadhi Soeparjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Institut Pertanian Bogor.
Alat-alat yang digunakan di antaranya speaker aktif, pemutar musik mp3, sound level meter, penggaris, petri, sprayer, termometer, higrometer, dan chamber. Sedangkan bahan yang digunakan, benih sawi hijau varietas tosokan, arang sekam, kapas, dan air.