Kamis 19 Feb 2015 16:00 WIB

Riset Mahasiswa Jangan Hanya Syarat Lulus

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dwi Murdaningsih
Riset kanker di sebuah laboratorium (ilustrasi)
Foto: elearningmag.com
Riset kanker di sebuah laboratorium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Mahyudin memberi kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (19/2). Dalam paparannya, Mahyudin mengingatkan pada mahasiswa untuk lebih berorientasi pada riset atau penelitian yang lebih bermanfaat.

Selama ini, kata dia, penelitian dan riset yang dilakukan mahasiswa sebagian besar hanyalah untuk menggugurkan syarat lulus jenjang pendidikan. Padahal, seharusnya dengan potensi sumber daya manusia yang banyak, mahasiswa memiliki peran besar membangun masyarakat Indonesia. Yaitu dengan hasil-hasil riset yang berguna untuk masyarakat luas.

"Adik-adik mahasiswa harus berpikir seperti itu, buat penelitian yang berguna untuk masyarakat," kata Mahyudin di Banjarmasin, Kamis (19/2).

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, pihaknya mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berniat menggabungkan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Direktorat Pendidikan Tinggi. Sebab, dengan penggabungan itu, diharapkan mampu merubah orientasi mahasiswa agar menghasilkan penelitian yang lebih aplikatif. Berguna bagi masyarakat. 

Hal ini, sangat mendesak untuk segera dilakukan agar Indonesia tidak terus-menerus dibanjiri produk-produk luar negeri. Mahyudin mencontohkan, ketika kita keluar di jalan raya, seluruh produk yang dilihat dan ditemui adalah produk buatan asing. Hasil-hasil penelitian orang Indonesia seolah dipaksa untuk tiarap dan berhenti. Justru teknologi yang pernah dihasilkan digunakan oleh negara lain.

Mahyudin berharap, mahasiswa sekarang lebih bekerja keras untuk mencapai cita-cita dan impiannya. Terlebih, kondisi saat ini lebih mudah dibanding kondisi pendidikan masa lalu. Jika hanya berorientasi untuk gelar sarjana, kata dia, maka produk penelitian yang dihasilkan akan biasa-biasa saja.

"Inilah yang membuat Indonesia tidak maju-maju," imbuh dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement