REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dugaan kasus korupsi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Deddy Ismatullah, membuatnya terancam akan diturunkan. Namun, hal tersebut masih menjadi simpang siur di kalangan mahasiswa UIN sendiri.
Shihab, mahasiswa Fakultas Ushuluddin semester empat ini menuturkan, obrolan mengenai kasus tersebut sering terlontar di kalangan mahasiswa seusai rapat. “Tapi, di kalangan mahasiswa, kasus korupsi tersebut dianggap masih fitnah. Sebab masih belum dipastikan,” tuturnya pada Kamis (5/3). Begitupun dengan isu penurunan Rektor UIN Bandung yang masih belum pasti.
Sofi (18 tahun) mahasiswa UIN lainnya mengatakan, isu tersebut memang tengah beredar di kalangan mahasiswa. “Bahkan katanya mau diturunkan juga beserta 29 orang stafnya,” kata mahasiswa semester empat tersebut.
Hal tersebut juga diucapkan Lia (19 tahun). Menurut Lia, info tersebut masih gosip karena belum ada bukti yang ditemukan. “Simpang siur, kayaknya itu gosip sih,” ujarnya.
Salah satu staf Humas UIN Bandung yang tak mau disebut namanya menuturkan, memang akan ada penurunan rektor. “Tapi, itu dilakukan ya karena memang sudah waktunya untuk pergantian rektor,” katanya saat ditemui di ruangan Humas UIN Bandung.
Menurutnya, isu pemecatan rektor UIN hanyalah isu untuk menjatuhkan salah satu pihak. “Ya namanya juga dunia politik ya,” ucapnya.
Saat Republika mendatangi kantor Rektor UIN Bandung untuk melakukan konfirmasi, Deddy sedang tidak ada di ruangannya.