Kamis 05 Mar 2015 17:44 WIB

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Terancam Diturunkan

Rep: mj01/ Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dugaan kasus korupsi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Deddy Ismatullah, membuatnya terancam akan diturunkan. Namun, hal tersebut masih menjadi simpang siur di kalangan mahasiswa UIN sendiri.

Shihab, mahasiswa Fakultas Ushuluddin semester empat ini menuturkan, obrolan mengenai kasus tersebut sering terlontar di kalangan mahasiswa seusai rapat. “Tapi, di kalangan mahasiswa, kasus korupsi tersebut dianggap masih fitnah. Sebab masih belum dipastikan,” tuturnya pada Kamis (5/3). Begitupun dengan isu penurunan Rektor UIN Bandung yang masih belum pasti.

Sofi (18 tahun) mahasiswa UIN lainnya mengatakan, isu tersebut memang tengah beredar di kalangan mahasiswa. “Bahkan katanya mau diturunkan juga beserta 29 orang stafnya,” kata mahasiswa semester empat tersebut.

Hal tersebut juga diucapkan Lia (19 tahun). Menurut Lia, info tersebut masih gosip karena belum ada bukti yang ditemukan. “Simpang siur, kayaknya itu gosip sih,” ujarnya.

Salah satu staf Humas UIN Bandung yang tak mau disebut namanya menuturkan, memang akan ada penurunan rektor. “Tapi, itu dilakukan ya karena memang sudah waktunya untuk pergantian rektor,” katanya saat ditemui di ruangan Humas UIN Bandung.

Menurutnya, isu pemecatan rektor UIN hanyalah isu untuk menjatuhkan salah satu pihak. “Ya namanya juga dunia politik ya,” ucapnya.

Saat Republika mendatangi kantor Rektor UIN Bandung untuk melakukan konfirmasi, Deddy sedang tidak ada di ruangannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement