REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir mengatakan, saat ini Indonesia hanya memiliki kurang dari 15 persen dosen yang bergelar doktor. Tentunya, hal itu berdampak langsung kepada dunia pendidikan tinggi, khususnya pada kemajuan dan kualitas perguruan tinggi (PT) di Indonesia.
"Bagaimana pun pendidikan dan kualifikasi dosen akan berpengaruh besar pada perkembangan PT itu," ujarnya kepada Republika, Kamis (5/3).
Karena itu, Kemenristek tengah meupayakan peningkatan kuantitas dosen yang bergelar doktor. Menurut Nasir, hal itu adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas demi menyambut diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun ini.
Selain itu, juga tentunya untuk meningkatkan kualitas riset dan sarana infrastruktur sebuah PT. "Dosen menjadi kata kunci dalam hal ini," kata mantan rektor Universitas Diponegoro tersebut
Dia melanjutkan, jumlah kurang dari 15 persen itu, juga merupakan kendala dalam menghadapi MEA. Dan, saat ini, Kemenristek tengah mengupayakan untuk merealisasikan peningkatan kuantitas dosen bergelar doktor.