REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekelompok anggota organisasi masyarakat mendatangai kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta untuk membubarkan kegiatan sejumlah mahasiswa yang menggelar acara diskusi dan pemutaran film Senyap yang dianggap merupakan propaganda komunis.
Sekompok anggota ormas yang datang ke kampus UIN Sunan Kalijaga di Jalan Solo, Depok, Sleman pada Rabu (11/3) tersebut mendesak mahasiswa untuk menghentikan seluruh rangkaian kegiatan tersebut.
Petugas kepolisian dari Polres Sleman yang segera tiba di kampus UIN Sunan Kalijaga kemudian meminta para mahasiswa untuk menutup pintu gerbang kampus untuk menghindari kontak langsung dua kelompok tersebut yang dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengetahui adanya sekelompok mahasiswa yang melakukan aktivitas yang memancing massa ormas, Rektor UIN Sunan Kalijaga Minhaji langsung mendatangi lokasi kegiatan, dan meminta mahasiswa untuk tidak melanjutkan acara diskusi dan nonton bareng film Senyap.
"Kalau mahasiswa mau acara diskusi silakan, tetapi jika memutar film mohon dihargai apa yang sudah dilarang pemerintah," kata Minhaji.
Rektor hanya memperbolehkan mahasiswa untuk melakukan diskusi saja. Namun, permintaan rektor tersebut tidak dapat diterima para mahasiswa dan tetap memaksa melanjutkan acara mereka.
Sedangkan perwakilan dari kelompok ormas Burhannudin mengatakan tidak ruang untuk pertumbuhan komunis di negara ini. "Sebagai negara yang memiliki sejarah kelam di masa lalu, kami tetap menolak Paham komunis lahir kembali di negara ini," katanya.
Setelah mendapat kepastian dari pihak rektorat bahwa mahasiswanya tidak akan melanjutkan kegiatan nonton bareng film Senyap, massa ormas kemudian membubarkan diri.