REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jateng, kian moncer. Kampus Kentingan di sisi Barat Sungai Bengawan Solo ini, kini termasuk pengembang Green Campus peringkat tujuh di Indonesia. Dan, ke 134 dunia versi UI GreenMetric.
"Suasana kehijauan bisa dirasakan siapapun. Ini bisa dirasakan begitu memasuki pintu gerbang masuk UNS,'' ujar Rektor UNS Ravik Karsidi, di Kampus UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Sabtu (14/3).
Menurut Ravik, berbagai upaya perbaikan terus dilakukan. Diantaranya, dengan mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kampus utama Kentingan lebih dari 30 persen, dan pohon pelindung, tanaman hutan, wall garden, roof garden, terrace garden.
Selain itu, juga peningkatan sistem konservasi sumberdaya air dengan membangun sumur resapan. Folder atau kolam penampung, kolam penampung air hujan, flowmeter, wastafel dan kran dengan fitur auto stop, serta berupaya melakukan daur ulang dan efisiensi penggunaan air.
Ravik mengatakan UNS juga melakukan peningkatan efisiensi energi disekitar lingkungan kampus mulai tahun 2014. Ini dilakukan melalui penggantian secara bertahap seluruh peralatan listrik dengan peralatan berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) hemat energi. Misal, compact fluorescent bulbs, light emitting diode (LED), monitor energy star, AC inverter, pemutus arus otomatis.