Sabtu 14 Mar 2015 15:36 WIB

Perwakilan Mahasiswa ASEAN Diskusi Energi Terbarukan

Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Sebanyak 27 mahasiswa dari sejumlah negara ASEAN yakni Indonesia, Vietnam, dan Filipina mengadakan pertemuan membahas energi terbarukan di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Acara yang berlangsung sejak 14-17 Maret 2015 ini dibuka Konsul Jenderal AS di Surabaya, Joaquin Monserratte.

"Kami hanya memfasilitasi dialog antarpemuda ASEAN, lalu mereka sendiri yang membahas apa yang menjadi prioritas negaranya terkait energi, ekonomi, lingkungan," kata Konsul AS di sela pembukaan 'ASEAN Youth Energy Institute 2015' (AYEI-2015), Sabtu (14/3).

Ia mengharapkan pemuda (mahasiswa) tidak hanya menjadi tokoh di masa depan, namun juga bisa bekerja sama dengan tokoh lintas negara. Menurutnya,  kebutuhan energi di Asia Tenggara luar biasa. Sejak tahun 1990 mengalami kenaikan hingga lima kali lipat. Oleh karena itu, hal terpenting untuk saat ini adalah mencari sumber energi terbarukan, apalagi energi fosil justru berdampak buruk pada pemanasan global. 

"Para pemuda bisa mencari alternatif energi, sekaligus melihat peluang ekonomi dalam 15-20 tahun ke depan," katanya.

Ketua Panitia AYEI-2015 William Alex Ginardy Lie mengatakan pemanfaatan energi terbarukan untuk skala ASEAN itu sangat penting. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di ASEAN mengalami peningkatan, sehingga kebutuhan energi juga meningkat. Menurutnya, pemuda dan mahasiswa memiliki peran penting untuk mengampanyekan energi alternatif kepada masyarakat ASEAN.

 

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement