Selasa 17 Mar 2015 10:50 WIB

Alasan Pemecatan Rektor UIN SGD Masih Gamang

Rep: mj01/ Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Rektor Universitas Islam Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Deddy Ismatullah, resmi diberhentikan dari jabatannya. Namun, belum ada alasan yang jelas mengapa Deddy diberhentikan.

Kasus pemberhentian tersebut tercantum dalam Surat Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama No. Dj.I/Kp.07.6/781/2015 tentang penunjukkan pengganti sementara (Pgs) Rektor UIN SGD Bandung. Surat itu dikeluarkan pada 9 Maret 2015.

Dalam SK tersebut, terdapat salah satu peraturan yakni UU No.5 tahun 2013 tentang Aparatur Sipil Negara. Berangkat dari beberapa peraturan hukum tersebut, Kemenag menutuskan, Wakil Rektor II Mukhtar Solihin ditunjuk sebagai Pjs Rektor sampai pemilihan rektor kembali diadakan, yakni sekitar September 2015.

Banyak isu yang beredar mengenai diberhentikannya Deddy. Hal tersebut diakui Muhamad Faisal Al 'Anshori, Pemimpin Umum Suaka, Pers Mahasiswa UIN SGD Bandung. “Kalau saya //sih// merasa aneh dengan kasus ini. Kenapa kebetulan terjadinya berdekatan dengan waktu pemilihan rektor yang beberapa bulan lagi,” ujarnya, Senin (16/3).

Meskipun SK sudah diturunkan, masih belum ada titik terang untuk mengungkapkan mengapa Deddy bisa diberhentikan. Menurut salah satu anggota Suaka, Robby Darmawan, pihak Persma pernah mencoba menanyak hal tersebut pada Kemenag.

“Namun, kami tidak memperoleh jawaban yang jelas. Kemenag hanya mengatakan, rektor UIN menyelewengkan kekuasaannya," ujar Robby.

Hal tersebut juga dikatakan oleh Humas UIN SGD Bandung Saepuddin. "Memang banyak isu yang beredar, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya," kata Saepuddin.

Saepuddin juga membenarkan perihal pergantian rektor UIN SGD Bandung. "Iya, diganti sama Warek II sampai terbentuknya panitia pemilihan rektor, tapi belum tau kapan. Soalnya para petinggi rektorat sedang ke Jakarta untuk menanyakan pada Kemenag tentang kasus ini,” paparnya pada Republika saat ditemui di ruang kerjanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement