REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Industri teater mahasiswa yang menjadi tumpuan bagi teater nasional masih membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Eksekutif Produser Teater Oddisey Yealinzka Tinnovia mengatakan teater kampus memiliki pengaruh yang besar bagi keberlangsungan teater di Indonesia agar tetap bertahan.
"Pengaruh teater mahasiswa sangat besar bagi keberlangsungan teater di Indonesia agar tetap bertahan . Sayang, perhatian masyarakat kepada dunia teater masih kurang," kata Yealinzka, Ahad (22/3).
Teater Oddisey merupakan agenda tahunan bagi mahasiswa baru Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB. Pagelaran itu merupakan salah satu hasil pembelajaran dalam mata kuliah Leadership and Management Practice (LMP) yang merealisasikan ide krearif menjadi sebuah pertunjukan akbar.
Yealinzka menjelaskan, salah satu sebab teater mahasiswa tetap ada lantaran sejumlah kampus masih menerapkan mata pelajaran yang menuntut mahasiswa bereksplorasi dalam dunia teater. "Hal ini tentu sangat baik bagi pengembangkan industri teater di Indonesia," kata mahasiswi semester dua tersebut ITB itu.
Namun begitu, menurutnya teater kampus menghadapi berabagai kendala. Misalnya, minimnya bentuk pendanaan dari pihak sponsor sehingga banyak teater mahasiswa sulit menembus pasar.
Yealinzka beranggapan, pihak sponsor cenderung lebih suka mendanai konser musik atau pentas seni lainnya lantaran acara seperti itu dapat menarik banyak massa.
"Kendala lainnya di mana orang-orang yang masih melihat sebuah brand dari pagelaran teater. Mereka cenderung memilah-milih pertunjukan apa yang akan ditonton," katanya.