Rabu 25 Mar 2015 17:09 WIB

Ini Dia Bakal Calon Rektor Unair

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Logo Unair
Logo Unair

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pendaftaran bakal calon rektor Universitas Airlanga (Unair) Surabaya periode 2015-2020 ditutup pada Selasa (24/3) sore kemarin. Tercatat ada 15 orang telah mendaftarkan diri.

“Mereka merupakan pengajar dari lima fakultas di Unair,” cetus Kepala Humas Unair Bagoes Kastolani, melalui siaran pers tertulis, Rabu (25/3).

Fakultas Kedokteran (FK) mencatatkan empat guru besarnya sebagai bakal calon rektor (bacarek). Mereka adalah Kepala Institute of Tropical Diseases (ITD) Nasronudin (Prof. Dr. dr., Sp.PD-KPTI), Dekan FK Agung Pranoto, (Prof. Dr. dr., M.Sc., Sp.PD-K-EMD.),  serta dua guru besar lainnya, Djoko Santoso, (Prof. dr., Sp-PD-KGH., Ph.D., FINASIM, dan Soetojo (Prof. Dr. dr., Sp.U (FK).

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) juga mencatatkan empat kandidatnya. Mereka adalah pakar avian influenza C.A Nidom (Prof. Dr. drh. MS.), pakar sel punca Fedik Abdul Rantam (Prof. Dr. drh.), serta dua taf pengajar lainnya, yakni dosen Farmasi-Veteriner M. Lazuardi (Prof. Dr. drh, M.Si), serta Muchammad Yunus (drh., MS., Ph.D.).

Dari Fakultas Farmasi (FF), mendaftar tiga staf pengajar, yakni Ketua LPPM Unair Djoko Agus Purwanto (Prof. Dr. Apt., M.Si), Dekan FF Umi Athiyah (Dr. MS., Apt.), serta peneliti Departemen Farmakognosi Fitokimia Sukardiman (Prof. Dr. Apt. MS).

Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), turut mendaftar Wakil Rektor II Unair Mohammad Nasih (Prof. Dr. MT., SE., Ak. serta Ketua Prodi Ekonomi Islam M. Nafik Hadi Ryandono (Dr.). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mencatatkan satu guru besarnya, yakni pengajar prodi Ilmu Politik Budi Prasetyo (Prof. Dr. Drs., M.Si.).

Fakultas Sains dan Teknik (FST) juga mendaftar satu pengajar, yakni Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Unair Tjitjik Srie Tjahjandarie (Dra., Ph.D.).

Setelah fase pendaftaran, tahapan selanjutnya yang akan dilalui adalah verifikasi pendaftaran (30 Maret-3 April), pengumuman hasil penjaringan (6-7 April), uji public oleh masyarakat kampus (8-21 April), uji kepatutan dan kelayakan (22-30), serta pengumuman hasil uji kepatutan dan kelayakan (1-6 Mei).

Penentuan keputusan akan diambil dalam sidang Majelis Wali Amanat (MWA), yang terdiri dari berbagai unsur perwakilan. Yakni, perwakilan pemerintah, perwakilan perguruan tinggi, serta perwakilan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement