REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB menjadi perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi internasional Japanese Acreditation Board for Engineering Education (JABEE) melalui Departemen Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian.
"Akreditas internasional merupakan komitmen IPB dalam menjamin mutu pendidikan secara berkelanjutan, terarah dan akuntable," kata Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, dalam acara penyerahan sertifikat akreditas internasional JABEE di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/3).
"Kita cukup berbangga, karena begitu mendaftarkan untuk 22 kriteria penilaian tidak ada yang gagal. Dan IPB langsung mendapat akreditas untuk enam tahun," katanya.
Menurut Prof Herry akreditasi internasional merupakan program strategis dan menjadi rangkaian panjang IPB untuk mendorong seluruh program studinya mengikuti standarisasi akreditasi internasional.
"Globalisasi terus berlangsung apalagi akhir tahun ini kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, sudah saatnya kita mempersiapkan diri. Dengan akreditasi internasional ini mutu pendidikan kita setingkat dengan negara-negara seperti Jepang, Amerika, Inggris, Singapura, dan lainnya," kata Rektor.
Rektor menambahkan orientasi dari akreditasi internasional adalah kualitas pendidikan yang diakui secara internasional sehingga lulusan perguruan tinggi tersebut juga diakui setingkat dunia.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr Sam Herodian menyebutkan akreditasi lembaga internasional tersebut memberikan pengaruh kepada mahasiswa dalam meraih gelar insinyur yang setaraf dengan perguruan tinggi internasional lainnya.
"Sertifikasi JABEE ini menempatkan IPB sertara dengan Jepang, Korea, Tiongkok dan ABET. Bahkan Jepang mengakui kurikulum kita (IPB) lebih ketat dibanding negara mereka sendiri. Jadi kita siap berkompetisi dengan dunia internasional," katanya.
Sertifikat JABEE ini diserahkan langsung oleh Yasuyuki Aoshima dari Executive Managing Director JABEE disaksikan Mitsuru Tanaka dari JICA Higher Education Policy Advision kepada Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto didampingi Dekan Fakultas Teknologi Pertanian dan jajarannya.