Kamis 02 Apr 2015 19:20 WIB

Mahasiswi ACICIS Australia Teliti KDRT di Jawa Timur

Red: Dwi Murdaningsih
progres report penelitian tentang kekerasan terhadap perempuan.
Foto: Humas UMM
progres report penelitian tentang kekerasan terhadap perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Angka kekerasan terhadap perempuan di Jawa Timur yang sangat tinggi membuat Emma Roberts, mahasiswi program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tertarik untuk mengangkat topik tersebut dalam penelitian. Hal itu terungkap dalam Progress Report Seminar, Rabu (2/4).

Dalam penelitiannya, Emma meyakini budaya patriarki di Indonesia sebagai alasan utama kekerasan terhadap perempuan. “Kekerasan terhadap perempuan banyak terjadi, tetapi mengapa laki-laki sangat jarang dihukum karena kekerasan itu?” ungkapnya dalam seminar yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM ini. 

Dia mengaku tertarik dengan topik ini berdasarkan pengalamannya dua tahun lalu saat pertama kali mengunjungi Indonesia. “Saya tertarik mendalami topik keadilan legal bagi korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan kekerasan seksual saat teman saya menjadi korban kekerasan seksual,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, temannya sangat ingin melaporkan kekerasan tersebut ke polisi, namun karena pelaku merupakan orang yang disukai dan dihormati maka ia tidak berani melaporkannya. Dari pengalaman itulah, Emma akhirnya memutuskan untuk belajar lebih mendalam tentang sistem budaya dan hukum di Indonesia.